WFH dan belajar di rumah diperpanjang lagi, pertanda suasana masih belum aman. Apapun kebijakan yang diterapkan haruslah kita patuhi. Semua itu bertujuan demi kebaikan bersama.Â
Menyiasati perpanjangan waktu WFH buatku dan kegiatan belajar di rumah buat anakku, dibutuhkan ide cerdas dan kreatif.
Bekerja dan belajar di rumah sering mengalami kejenuhan. Dapur, sumur dan kasur lagi-lagi itu tempat yang kita tuju. Pun laptop dan gawai yang selalu dicumbu.
Kalau saja laptop dan gawai bisa bicara, pastilah mengeluh karena terlalu capek disentuh.
Makan merupakan salah satu pelampiasan mengatasi kejenuhan. Makan nasi dan kawan-kawannya ternyata tidak cukup, tak urung dibutuhkan cemilan dan jajanan lainnya.
Nah, waktu ngobrol-ngobrol dengan bungsuku kemarin, aku menyampaikan ide,
"Nak, Â besuk bantu ibu memasak ya".
"Aku nggak mau kalau masak seperti biasanya, aku mau bikin kue buk".
"Kue apaan?"
"Oke ibuk setuju".
Dari percakapan itu aku membuat kesepakatan dengan bungsuku. Aku membuat janji dengannya, bahwa besuk betul-betul bekerja sama bikin klepon. Hal ini untuk mengantisipasi kalau dia ingkar janji, khawatir masih bersekutu dengan gawai.
Pagipun tiba, setelah nasi dan kawan-kawannya matang, segera aku siapkan ubo rampe membuat Kue Klepon.
Baiklah aku siapkan bahan-bahannya, aku tulis saja di sini ya.
Bahan-bahan:
1. 250 gram tepung ketan
2. 1 sdt garam halus
3. 200 ml santan kental hangat
4. 2 sdm minyak sayur
5. 1 sdm pasta pandan
6. 100 gram gula merah
7. 1/2 kelapa diparut
1. Kupas kelapa, bersihkan dan parut, pilih yang agak muda karena teksturnya lebih lembut.
2. Kukus parutan kelapa yang ditaburi garam selama 10 menit, sisihkan.
3. Rebus santan kental sampai mendidih, beri 1 sdt garam halus dan biarkan sampai hangat.
4. Santan kental pindah ke dalam mangkuk dan masukkan 2 sdm minyak sayur dan 1 sdm pasta pandan.
5.Siapkan tepung ketan  dalam wadah.
4. Masukkan santan kental yang sudah diberi minyak dan pasta pandan ke dalam tepung ketan sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai santan habis dan adonan kalis.
5. Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan yang sama besar.
6. Masukkan gula merah yang sudah dipotong kotak-kota kecil ke dalam bulatan, bentuk sampai rapi. Pastikan bulatan tertutup rapi agar sewaktu di rebus gulanya  tidak meletus atau meleleh.
7. Panaskan air yang diberi daun pandan sampai mendidih.
8. Masukkan semua bulatan-bulatan Klepon sampai habis.
9. Apabila bulatan Klepon telah mengapung, pertanda Klepon telah matang.
10. Angkat Klepon dengan saringan besi/serok dan sisihkan.
11. Setelah agak dingin, gulingkan ke dalam kelapa parut.
12. Letakkan Klepon ke dalam piring saji, hias dengan daun pandan.
Ia memilih bagian bikin adonan, aku bagian mengupas dan memarut kelapa. Parutan kelapa aku kukus. Sementara bungsuku asyik membuat bola-bola dari adonan tepung ketan yang di dalamnya diberi gula merah.
Kelapa parut kusisihkan. Bola-bola calon Klepon siap berenang. Bungsuku keasyikan dan teriak kegirangan.
"Wow, aku bisa bikin Kue Klepon, amazing".
Kue Kleponpun jadi, aku angkat dan tiriskan. Tunggu panasnya menghilang. Gulingkan bola-bola Klepon ke dalam kelapa parut. Letakkan Kue Klepon dalam piring saji.
Taraaa, Kue Kleponpun siap dinikmati. Hasil kerjasama hari ini. Â Mengisi hari-hari agar semakin berarti.
Ada unsur Somatic, Auditory, Visual dan Intelektual dalam kegiatanku pagi ini. Benar nggak sih. Apapun itu namanya, yang jelas hari ini aku telah mencoba membuat kegiatan yang lebih bermanfaat buat bungsuku.
Hampir lupa, dalam Kue Klepon juga terdapat kandungan yang bermanfaat bagi tubuh kita lo. Sebagaimana tertera dalam tulisan Khoirul Imam/17/5/2015/elparakan.blogspot.com disebutkan bahwa dalam Kue Klepon terdapat banyak kandungan yaitu:
Kue Klepon mengandung energi sebesar 215 kilokalori, protein 3,7 gram, karbohidrat 41,8 gram, lemak 3,7 gram, kalsium 232 miligram, fosfor 45 miligram, dan zat besi 3,3 miligram.
Selain itu di dalam Kelepon juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,09 miligram dan vitamin C 0 miligram. Â Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kelepon, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Nah, ternyata dalam setiap jajanan atau apa yang kita makan, ternyata selalu ada kandungan yang bermanfaat. Bukankah itu menunjukkan kekuasaan Tuhan? Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan?
So, makanlah apa saja yang telah Tuhan anugerahkan asalkan baik bagimu dan diperbolehkan oleh Tuhanmu dan janganlah berlebihan.
Demikian tulisan saya tentang petualangan bersama bungsuku membuat Kue Klepon.
Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 4 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H