Datang langsung mengikrarkan, nama disematkan, doa dibacakan, makan hidangan dan segera pamitan. Tak usah pakai jagongan atau ngobrol kelamaan.
Maka para keponakan yang lain ikut ambil peran. Membagi-bagikan makanan sajian yang telah disiapkan ke rumah-rumah famili dan handai taulan. Dengan mengharap doa, semoga kita dijauhkan dari penyakit dan bala'.Â
Semoga si Jabang bayi, yang diberi nama, "Jihan Ameera Elfauziah", Wanita bangsawan yang beruntung, kurang lebih itu arti namanya. Semoga kelak menjadi anak yang solihah, berguna bagi nusa dan bangsa.
Untuk hal seperti ini, siapa saja memang harus mendukung langkah pemerintah. Berprasangka baik kepada pemerintah, dukung instruksinya. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat.
Secara, pemerintah melakukan ini pasti ada dasar dan pertimbanganya. Sesuai kaidah Ushul Fiqh yang saya kutip dari takwilsantri.blogspot berikut ini,
"Kebijakan pemimpin atas rakyatnya dilakukan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan."
Oh iya, ada kabar gembira yang ingin saya sampaikan, seperti diberitakan oleh Solichan Arif dalam Sindonewscom bahwa pasien positif Corona asal dari Kabupaten Blitar telah dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Syukur Alhamdulillah.
Insya Allah kalau semua orang taat pada himbauan, stay at home, keluar seperlunya, jaga kebersihan, segera berobat jika terasa tak enak badan, niscaya penyebaran Virus Corona akan reda dan sirna. Semoga
Siti Nazarotin
Blitar, 27 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H