Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Hal ini berarti besarnya Jumlah hutang yang digunakan perusahaan untuk mendanai bisnisnya dan jumlah saham yang digunakan.
- Rumus rasio hutang (debt ratio) = (Total Liabilitas/Total Aset) x 100%
- Rumus Debt to Equity Ratio = (Total Liabilitas/Total Ekuitas) x 100%
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas perusahaan sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki.
- Rumus Collection Periods = (Total Pendapatan/Total Piutang usaha)
- Rumus Perputaran Persediaan = (Harga Pokok penjualan/Persediaan)
- Rumus  Total Assets Turn Over (TATO) = (Total pendapatan/Total Aset)
4. Rasio Pofitanilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil.
- Rumus Return On Equity (ROE) = (laba bersih setelah pajak/ Total Ekuitas) x 100%
- Rumus Return On Assets (ROA) = (laba bersih setelah pajak/Total Aset) x 100%
- Rumus Net Profit Margin = (laba bersih setelah pajak/pendapatan) x 100%
- Rumus Laba per share = (laba bersih setelah pajak - dividen saham/ Jumlah saham biasa yang beredar)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Current Ratio
Current ratio merupakan rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar  jangka pendek atau kewajiban yang harus dibayar dalam satu tahun,  dihitung dengan membandingkan semua aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar.
Current Ratio = Current Assets/Current Liabilities
- Current Ratio Tahun 2019
83.491.882/113.534.327 Â Â Â Â = 0,735 atau 73,5%
- Current Ratio Tahun 2020
65.009.326/99.946.499 Â Â Â Â Â = 0,6504 atau 65,04%
Terjadi penurunan current ratio pada tahun 2019 ke tahun 2020 dari 73,5% menjadi 65,04% sehingga menghasilkan selisih sebesar 8,46% dan masih berada di bawah current ratio minimal. Tinggi rendahnya current ratio mengisyaratkan bahwa perusahaan mengalami kelebihan/kekurangan aktiva lancar atau pengelolaan aktiva lancar yang tidak begitu optimal.
2. Laba Per Saham (Earning Per Share)