Pada teori akuntansi semantik, fokus dilakukan dalam pembahasan perkara  penyimbolan global konkret atau realitas (aktivitas perusahaan) ke pada tanda-tanda bahasa akuntansi atau yang dapat disebut juga dengan elemen laporan keuangan sebagai akibatnya orang bisa membayangkan aktivitas fisis yg dilakukan perusahaan tanpa wajib  menyaksikan secara eksklusif  aktivitas tersebut.
Teori akuntansi sintaksis adalah teori yang bertujuan untuk membahas pertanyaan tentang bagaimana aktivitas perusahaan yang  telah disimbolkan secara semantik dari perspektif elemen keuangan dapat  direpresentasikan dalam bentuk perspektif laporan keuangan. Simbol yang dimaksud adalah aset, utang, pendapatan, dan sebagainya. Dalam teori akuntansi pragmatik, fokus diskusi berfokus pada dampak informasi terhadap perubahan perilaku di antara pengguna laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas  reaksi yang berasal dari pihak-pihak yang menangani informasi akuntansi tersebut.
Berkaitan dengan laporan keuangan, munculnya model pelaporan yang terintegrasi dalam media komunikasi yang dikembangkan oleh The International Integrated Reporting Council's (IIRC) dengan dukungan dari Global Reporting Initiatives (GRI). Integrated Reporting atau pelaporan yang terintegritas tersebut dibentuk di atas model pelaporan keuangan yang ada dan berisi informasi non-keuangan untuk  membantu  pemangku kepentingan memahami bagaimana  perusahaan menciptakan dan mempertahankan nilai lebih dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Integrated reporting atau pelaporan terintegritas memiliki tujuan utama yakni memberikan penjelasan kepada para penyedia modal atau investor keuangan mengenai bagaimana sebuah organisasi menciptakan nilai dari waktu ke waktu. Laporan terintegrasi menguntungkan semua pemangku kepentingan yang tertarik pada kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dalam jangka panjang, termasuk karyawan, pelanggan, supplier, mitra bisnis, komunitas lokal, legislator, regulator, dan pembuat kebijakan. Integrated Reporting atau pelaporan terintegritas memiliki prinsip-prinsip dan tanda-tanda sesuai dengan kerangka penyajian yang telah diterbitkan.
Fungsi Ilmu Semiotika Pada Laporan Keuangan
1. Fungsi pertama merupakan sebagai penanda. Penanda, menjadi pengungkap petanda adalah citra makna diri menurut istilah-istilah atau penampakan misalnya bacaan, istilah atau benda. Penanda merupakan pengantar menurut sebuah petanda. Dengan demikian, penanda yg menunjuk dalam petanda, yaitu laporan keuangan verbal atau visual.
2. Fungsi yang kedua merupakan petanda atau yang sering kali diklaim menjadi konsep (Bartens, 2000). Signified juga bisa diartikan menjadi konsep yg mempunyai makna yg didapatkan menurut persepsi tanda (Bartens, 2000; Pilliang, 2008). Sehingga bisa disimpulkan bahwa laporan keuangan mempunyai arti menjadi bentuk tanggung jawab seseorang manajer atas pengungkapan yg relevan pada menjalankan entitas yg diamanatkan sang prinsipal.
3. Fungsi ketiga adalah tanda. Sebuah tanda dianggap sebagai kombinasi  penanda dan petanda yang mewakili entitas konkret. Sebuah tanda memiliki makna dan didefinisikan memiliki dua elemen. Kedua unsur tersebut adalah penanda sebagai citra dan penanda sebagai makna (Bartens, 2000).
Semiotika pelaporan keuangan dalam metafora bercirikan dalam bentuk pelaporan keuangan sebagai suatu organisasi, entitas, budaya, serta sebagai bentuk perwujudan dari adanya fungsi untuk mencapai tujuan menjadi pribadi yang terintegritas, transparansi dan kredibel dalam menyajikan laporan keuangan kepada pemangku kepentingan yang menciptakannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola (agent) telah menjalankan fungsi menjaga entitas dengan baik (Choi & Suh, 2019). Jika agen  berhasil mengajarkan etika akuntansi yang benar secara relevan dan reliable kepada perusahaan, hal ini berimplikasi pada bentuk kewajiban fidusia kepada prinsipal (stakeholder). Karakteristik kualitatif pelaporan keuangan sebagai kajian tanda dalam artikel ini secara kiasan mengacu pada simbol yang menjalin kembali  hubungan dengan objek tanda lain yang dapat menimbulkan makna lain.
Pembahasan Lebih Lanjut Mengenai Konotasi dan Denotasi