1. Memahami satu ayat Al-Qur’an tanpa menghungkan dengan ayat-ayat lain.
Ada yang berpendapat dan beranggapan bahwa rasul itu ada saat ini. Berdasarkan pada Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 7 yang artinya “Dan ketahuilah olehmu bahwa dikalanganmu ada Rasulullah.” alasannya karena ayat tersebut dimulai oleh kata “ketahuilah” fi’il amr atau kata kerja perintah yang mempunyai arti berkelanjutan. Maka dari itu, kalau hanya dilihat dari kata tersebut memang tidak salah, tetapi masalah yang terletak pada apa yang harus diketahui kontennya.
2. Memahami bahwa Islam hanya sebatas ibadah.
Kebanyakan orang yang memahami ini sangat bersemangat untuk menjalankan ibadah yang telah ada di dalam Al-Quran seperti hal nya Solat, tetapi tidak mengetahui ajaran yang lainnya.
3. Menganggap Islam hanya sebatas simbol.
Bahasa yang paling sederhana dalam hal ini adalah menjadikan syariah sebagai label dan cover semata. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ada masa dimana lavel dan cover syariah menjadi sangat memikat dan menarik banyak orang bahkan juga meningkatkan grade atau nilai dari sebuah produk. Sebagai contoh, pada saat Ramadhan seharusnya banyak melakukan ibadah, tetapi banyak orang melakukan kegiatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah seperti acara buka bersama tanpa menjalankan ibadah solat tarawih
4. Menganggap bahwa Islam kejam.
Isitilah ini adalah salah satu pandangan yang paling banyak dimunculkan barat, dan diterima mentah-mentah oleh golongan yang tidak paham islam, sehingga melahirkan dan munculnya sikap Islam phobia. Sebagai contoh,danya hukum Qisas seperti, memotong tangan bukanlah hal yang kejam melainkan sebagai peringatan untuk yang lain sudah diatur dalam Al-Quran.
Kemudian ada beberapa metode dalam memahami islam yaitu sebagai berikut:
1.Metode kajian sumber-sumber pokok Islam
Cara untuk memahami Islam yang dapat dilakukan menurut Nasruddin Razaq yaitu dengan cara :