Gambar diatas merupakan gambaran kondisi Indonesia sampai tanggal 27 April 2020. Hinggasaat ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid 19 Ahmad Yurianto mengatakan bahwa “kasus meninggal yang paling banyak ada pada kelompok usia sekitar 41-60 tahun dan beberapa lainnya di atas usia tersebut” (diakses melalui covid19.go.id). Selain karena terkena Covid-19, adapun faktor lainnya yaitu penyakit menyerta seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan paru-paru yang kemudian memperburuk kondisi pasien hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Meskipun melihat dari data tingginya angka yang terkonfirmasi Covid-19 ini menunjukkan orang-orang yang berusia rentan sekitar lebih dari 40-60 tahun keatas, namun hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan bahwa anak muda atau generasi milenial terbebas dari bahaya ancaman Covid-19 tersebut. Virus ini tidak memandang jenis kelamin, usia, satatus, jabatan, atau hal lainnya, melainkan mereka yang tidak mengikuti anjuran atau kebijakan pemerintah juga yang akan beresiko terkena virus tersebut.
Jika dilihat dari pemberitaan yang ada, justru anak muda dan generasi milenial lah yang menjadi penular Covid-19 terbesar. Banyak pemuda yang terkontaminasi tanpa gejala dan ada juga yang meremehkan hal ini karena mungkin dirasa imunitas mereka cukup kuat untuk menangkal virus yang ada.
Masih banyak sekali ditemukan anak muda yang belum mematuhi himbauan dari Pemerintah baik itu dilihat secara langsung maupun di televisi, dimana mereka masih tetap nongkrong dan berkumpul layaknya hari biasa dan tidak ada apa-apa. Alasannya yaitu dilema antara ingin berkumpul karena bosan jika harus dirumah saja sepanjang hari, namun kondisi juga tidak mendukung.
Hal inimungkin memang dianggap tidak berbahaya untuk anak muda seperti mereka, tetapi akan berbahaya untuk orang tua, kakek-nenek, dan orang-orang tercinta dengan usia rentan lainnya yang ada di sekitar anda. Mereka yang akan merasakan resiko besar dari anda yang membawa virus tersebut dari luar. Untuk itu, marilah kita sebagai pemuda dan generasi penerus bangsa, untuk bersama-sama dengan masyarakat lainnya, pemerintah, dan perawat/dokter di bagian garda depan untuk melawan dan mengusir virus Covid-19 ini, dengan cara tetap di rumah saja dan mengikuti himbauan dan peraturan yang ada.
Dilematis bukan hanya dirasakan oleh pemuda saja, tetapi juga dirasakan oleh semua orang di tengah kondisi pandemi seperti ini. Namun pilihan untuk tetap dirumah saja merupakan pilihan terbaik agar kita dan keluarga tercinta tetap terjaga dan dapat meminimalisir terdampak virus Covid-19 yang ada. Mungkin berbagai cara dapat dilakukan untuk mengusir kebosanan kita selama masa PSBB ini, contohnya seperti membuat aneka masakan di rumah bersama keluarga, melakukan komunikasi tatap muka dengan kelurga jauh menggunakan aplikasi, ataupun hal lainnya yang tentu saja dengan mudah kalian dapatkan dengan mencarinya di internet.
Semoga dengan usaha kita bersama-sama untuk tetap dirumah saja ini akan memutus penyebaran virus Covid-19, dan terbayarkan dengan menghilangnya virus ini di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Kondisi pulihnya dunia seperti sedia kala seperti sebelum adanya pandemi ini, merupakan harapan seluruh orang di dunia, dan semoga apa yang telah terjadi dan menimpa bumi kita ini dapat dijadikan pelajaran dan diambil hikmah dan nilai positifnya. Aamiin.
REFERENSI :
Kemenpora. http://kemenpora.go.id/news/UU_40_2009.pdf. Diakses pada 28 April 2020
Kemenkes. https://covid19.kemenkes.go.id/. Diakses pada 28 April 2020