Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar Perusahaan mampu dibiayai oleh hutangnya. Rasio ini juga menunjukkan rasio Perusahaan. Contoh rasio ini adalah Debt Ratio, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, times interest earned.
Rasio yang digunakan adalah Debt to Equity ratio (DER). Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
      DER               =  Total Hutang/Total Ekuitas
Tabel 4. Tabel Perhitungan DER PT Erajaya Swasembada
Gambar 4. Diagram Rasio DER PT Erajaya Swasembada
Berdasarkan diagram diatas, rasio DER PT Erajaya Swasembada di tahun 2019 adalah 0,96 artinya Dari keseluruhan asset yang dimiliki Perusahaan sebesar 96% didanai oleh hutang. Begitu pula pada 2020 perusahaan didanai oleh hutang sebesar 97%. Menunjukkan kenaikan dana hutang yang artinya perusahan memburuk disebabkan pengelolaan hutang yang tidak efisien. Kemudian pada 2021 Rasio DER mengalami penurunan sebesar 76% yang artinya Perusahaan sempat mengalami kenaikan karena dapat mengelola hutangnya secara perlahan. Hingga pada tahun terakhir 2022 perusahaan Kembali mengalami masa penurunan atau kerugian disebabkan Rasio DER yang naik hinnga pada 1,37%. Hingga dapat dikatakan Perusahaan belum mampu untuk mengoptimalkan hutang yang ada sehingga Perusahaan dikatakan tidak efisien.
- Rasio Profitabilitas. Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio maka semakin baik profitabilitasnya. Contoh rasio ini adalah GPM, NPM, ROA/ROI dan ROE.
Rasio yang digunakan adalah Profit Margin Ratio atau Gross Profit Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
      Profit Margin Ratio(GPM)   =  Laba Bruto/Penjualan
Tabel 5. Tabel Perhitungan GPM PT Erajaya Swasembada