Mohon tunggu...
Siti NabilaSafarina
Siti NabilaSafarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang memiliki hobi traveling dan memiliki keinginan tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kondisi Keuangan PT Erajaya Swasembada yang Sebenarnya? Apabila Dilakukan Analisis melalui Beberapa Rasio Ini

5 Desember 2023   18:56 Diperbarui: 5 Desember 2023   19:01 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Data diolah Oleh Peneliti(2023)

Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar Perusahaan mampu dibiayai oleh hutangnya. Rasio ini juga menunjukkan rasio Perusahaan. Contoh rasio ini adalah Debt Ratio, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, times interest earned.

Rasio yang digunakan adalah Debt to Equity ratio (DER). Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

            DER                            =   Total Hutang/Total Ekuitas

Tabel 4. Tabel Perhitungan DER PT Erajaya Swasembada

Sumber Data Diolah oleh Peneliti(2023)
Sumber Data Diolah oleh Peneliti(2023)

Gambar 4. Diagram Rasio DER PT Erajaya Swasembada

Sumber Data diolah Oleh Peneliti(2023)
Sumber Data diolah Oleh Peneliti(2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio DER PT Erajaya Swasembada di tahun 2019 adalah 0,96 artinya Dari keseluruhan asset yang dimiliki Perusahaan sebesar 96% didanai oleh hutang. Begitu pula pada 2020 perusahaan didanai oleh hutang sebesar 97%. Menunjukkan kenaikan dana hutang yang artinya perusahan memburuk disebabkan pengelolaan hutang yang tidak efisien. Kemudian pada 2021 Rasio DER mengalami penurunan sebesar 76% yang artinya Perusahaan sempat mengalami kenaikan karena dapat mengelola hutangnya secara perlahan. Hingga pada tahun terakhir 2022 perusahaan Kembali mengalami masa penurunan atau kerugian disebabkan Rasio DER yang naik hinnga pada 1,37%. Hingga dapat dikatakan Perusahaan belum mampu untuk mengoptimalkan hutang yang ada sehingga Perusahaan dikatakan tidak efisien.

  • Rasio Profitabilitas. Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio maka semakin baik profitabilitasnya. Contoh rasio ini adalah GPM, NPM, ROA/ROI dan ROE.

Rasio yang digunakan adalah Profit Margin Ratio atau Gross Profit Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

            Profit Margin Ratio(GPM)     =  Laba Bruto/Penjualan

Tabel 5. Tabel Perhitungan GPM PT Erajaya Swasembada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun