Mohon tunggu...
Siti Munawarah
Siti Munawarah Mohon Tunggu... Lainnya - 21107030075

Siti munawarah (mbak nawa) Mahasiswa UIN sunan kali jaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Orangtua Wajib Tau, Inilah Tips agar Anak Betah di Pondok

15 Juni 2022   18:44 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:48 8472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bapak dan ibu tentunya pernah mendengar  kabar bahwa ada santri yang tidak betah di pondok pesantren ataupun berhenti di tengah jalan. Karena itu, bila bapak dan ibu juga berniat untuk memasukkan Si buah hati ke pondok pesantren ada baiknya bapak dan ibu mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mempersiapkan anak agar mau masuk ke pesantren dan kegiatan belajarnya nanti bisa berlangsung dengan lancar.

Orangtua tidak bisa langsung mempercayakan anak begitu saja di pesantren. Peran orangtua juga sangat diperlukan ketika mendidik anak agar mampu untuk menjadi santri yang sukses.
ada beberapa perkara yang wajib untuk disiapkan  adalah kesiapan mental anak dan juga orang tua serta menyiapkan segala keperluannya. Inilah cara mempersiapkan anak  sebelum masuk ke pesantren yang wajib diketahui :

1.Siapkan Mental Anak di awal Masuk ke Pesantren

menjadi santri, dan yang akan menjalaninya adalah anak. Maka dari itu, kita sebagai orang tua harus meyakinkan dia untuk  meluruskan niatnya menuntut ilmu di pondok pesantren, dan bukan karena adanya unsur paksaan dari orangtua. Bagaimanapun juga, perbuatan baik juga harus diawali dengan niat yang baik.

Bapak dan ibu dapat mengajak anak bicara dan membuat ketetapan bersama agar niat anak bisa sejalan dengan niat orang tuanya.

2. Kenalkan pada Anak dunia Pesantren

Selama ini mungkin banyak sekali orang yang berangganggap bahwa dunia pesantren itu keras, sangat disiplin dan mengerikan. Hal inilah bisa menjadi penyebab anak enggan untuk masuk pesantren.

Sesuai dengan pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, nah, bearti kita sebagai orangtua harus mengenalkan anak jauh sebelum ia masuk pesantren. Ajaklah anak mengunjungi pesantren dan melihat-lihat bagaimana kehidupan di sana. Yakinkanlah  anak bahwa kehidupan pesantren tidak semengerikan yang dia bayangkan. 

3.  Biasakan lah Dia untuk Mandiri

Lain dengan di rumah,jika di pesantren anak dituntut untuk melakukan semuanya sendiri tanpa ada bantuan dari orangtua atau pembantu. Mulai dari cuci piring makannya,cuci baju, merapikan tempat tidur, lemari dan lain sebagainya.

Lebih tepatnya, beberapa bulan menjelang ia mondok, latih lah dia untuk mandiri dengan membantu pekerjaan rumah. Maka dari itu, ia akan terbiasa dan bertanggung  jawab terhadap dirinya sendiri.

4. Ajarkan Anak Sikap kuat dan akur dengan Temannya

Tinggal satu tempat dengan orang banyak, maka sedikit banyak akan menimbulkan konflik. Hal ini biasa bertemu di pesantren. Akan tetapi, jangan menjadi ini suatu hambatan bagi anak. Yakinkan lah ia bisa melewati permasalahan itu dan hidup damai bersama teman-temannya.

Lazimnya, salah satu penghambat kesuksesan anak ketika di pesantren adalah orang tuanya sendiri. Ada banyak orang tua yang tidak sanggup ketika mengirimkan anaknya untuk menuntut ilmu ke pesantren. Ujungnya, sebagian dari orang tua gagal, dan putus dijalan karena belum memantapkan hati.

Cara agar orang tua yakin ketika menitipkan anak di pondok pesantren

1. Harus kuat

Orang tua harus kuat untuk meninggalkan anaknya di pesantren. Biasanya untuk para ibu-ibu memiliki perasan tidak tegaan.

Orang tua harus Yakin bahwa di pesantren putra-putri anda akan dididik untuk menjadi anak yang baik bukan dibuang, dibimbing bukan dipenjara. Jadi para orang tua Harus kuat, karena pesantren adalah wadah pendidikan dan perjuangan.

2.  Harus Ikhlas

Sebagaimana yang kita tau, bahwa di pesantren anak kita dididik, jadi kita harus ikhlas dan sabar ketika anak kita menjalani proses pendidikan itu. Di sana Anak akan dilatih, dididik, dirawat, disuruh menghafal, dan lain sebagainya.

3. Harus berserah

Setelah kita meyakinkan hati untuk tega dan ikhlas, serahkan lah semuanya pada Allah SWT.

Berdoalah, Karena guru pesantren bukan tukang  pesulap, yang mampu mengubah santri-santrinya dengan begitu saja. Kita cuma bisa berusaha, da Allah lah mengabulkannya.

4. Harus  Ikhtiar

Untuk bagian ini yang utama adalah fulus (uang) . Tidak seluruh pesantren merupakan lembaga amal. Banyak juga pesantren yang tidak menggaji ustadz-ustazahny, tak wajar bila harus dibebani dengan menangani biaya santrinya juga.
Biaya pendidikan di pondok pesantren mungkin akan jauh lebih mahal dibandingkan dengan sekolah biasa, namun bila kita benar -- benar sudah yakin, insya Allah semuanya akan diberi jalan.

5. Harus Percaya / yakin

Maka sebagai orang tua kita harus Percaya bahwa anak kita betul-betul dididik di pesantren. Jadi, kalau kita melihat anak diperlakukan dengan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk dari pembinaan.

Jadi, jangan sampai kita salah paham dan salah sikap. Jangan pula, ketika bapak dan ibu datang untuk menjenguk anak, kebetulan  melihat anak-anaknya sedang memunguti sampah, kemudian orang tua mengatakan " dih nggak bener banget nih pondok, anak saya kan ke sini mau belajar, bukan malah jadi pembantu".

Menyiapkan Perlengkapan anak ke pesantren Bukan hanya persiapan mental, hal yang harus juga disiapkan tentunya adalah keperluan pendaftaran seperti mengisi formulir, ataupun menyiapkan data dan lain sebagainya. Selepas itu barulah orang tua menyiapkan perlengkapan yang perlu dibawa ke pondok pesantren.

Perlengkapan yang wajib dibawa adalah :

- baju secukupnya
- seragam dan peralatan sekolah
- perlengkapan mandi dan cuci
- perlengkapan makan
- perlengkapan tidur
- obat-obatan dan sebagainya

Dan Jangan lupa juga  untuk memperhatikan barang-barang yang dilarang untuk dibawa. Masing-masing pondok pesantren memiliki aturan tersendiri, orang tua wajib menyesuaikan dengan aturan pondok pesantren.

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua sebelum  anak masuk ke pondok pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun