Mohon tunggu...
SITI MULIANI
SITI MULIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatnya Pendidikan di Bantar Gebang Dengan Sekolah Alam Tunas Mulia

23 Desember 2022   16:40 Diperbarui: 23 Desember 2022   16:43 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan Pentas Seni (dokumen pribadi)

"Alasan kenapa kita membangun pondok tahfidz, karena kita sekolah tanpa bayaran. Terus kemarin pandemi gak boleh sekolah kan, harus online. Nah, penduduk sini dan anak-anaknya masih terbilang ketinggalan zaman sama teknologi. Terus akhirnya sekolah kita gak berjalan karena online itu harus pakai handphone, belum pakai pulsa. Nah itu yang buat kita berpikir, jadi bayaran dong? Akhirnya dari program online yang gak berjalan, kita buka pondok tahfidz." jelasnya, Sabtu (17/12).

Sehingga mereka tidak bisa mengikuti aturan pemerintah yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara luring melalui platform Zoom dan Google Meet. Hingga saat ini, ada 60 santri yang menetap dan menuntut ilmu di pondok tahfidz Sekolah Alam Tunas Mulia. Dan sebagian dari para santri, mampu menguasai hafalan Al-Qur'an sampai 4 Juz.

Ibu Evi penjual makanan kantin (dokumen pribadi)
Ibu Evi penjual makanan kantin (dokumen pribadi)

Ini selaras dengan pernyataan Ibu Evi dan Bapak Udin, pasangan suami istri penjual makanan di kantin asal Brebes Jawa Tengah, yang menetap di Bantar Gebang dan menyekolahkan anaknya di Pondok Tahfidz Sekolah Alam Tunas Mulia. Ibu Evi menyatakan, 3 tahun sudah anaknya bersekolah dan pada tahun 2022 adanya peningkatan yang signifikan yang dirasakan oleh Ibu Evi dan warga sekitar. Ia, dan para warga sekitar merasa amat sangat terbantu dengan adanya Sekolah Alam Tunas Mulia dan seluruh program yang ada. Tidak ada lagi kekhawatiran akibat keadaan ekonomi yang rendah hingga tidak bisa menyekolahkan anak mereka. Dan, adanya harapan yang tumbuh menguat untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak pemulung, harapan besar bagi peningkatan ekonomi keluarga, kesehatan, keahlian mengelola lahan bahkan tempat tinggal yang layak di Bantar Gebang.

Penulis : Siti Muliani, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun