"Ibu, ayo lihat-lihat mainan lagi," ajak Nafisha sambil menarik tangan ibunya.
"Iya, disana ada lagi yang jual mainan, yuk kita kesana," kata bu Sifa.
Di pasar malam ini memang banyak penjual mainan yang menawarkan mainan dengan harga yang bervariasi. Kali ini tertulis "Obral, 2 mainan 25.000". Koleksi mainan yang ditawarkan banyak dan bagus-bagus. Bu Sifa pun mengajak Nafisha mampir di lapak itu. Nafisha mulai melihat-lihat mainan  disitu. Cukup lama dia melihat-lihat. Sampai beberapa pembeli sudah datang dan pergi, tapi Nafisha masih asik melihat-lihat. Sesekali bu Sifa menggodanya, "Kamu mau beli itu Sa?"
"Enggaaak,, cuma lihat-lihat aja buu," kata Nafisha.
Sebenarnya dari raut wajahnya terlihat Nafisha ingin sekali membeli mainan itu, tapi karena tadi sudah janji untuk tidak beli, dia pun tidak berani bilang kepada ibunya. Setelah cukup lama pegang mainan ini itu, bu Sifa pun merasa tak tega dengan anaknya sekaligus merasa tak enak dengan penjualnya karena sudah terlalu lama memilih-milih tapi tidak beli. Akhirnnya bu Sifa menawarkan kepada Nafisha.
"Nafisha mau yang mana?" tanya bu Sifa.
"Enggak ibu, Asa cuma mau lihat-lihat aja," jawab Nafisha masih memegang teguh janjinya.
"Gapapa Sa, ibu beliin, kamu milih yang mana?" kata Bu Sifa lagi.
Nafisha terlihat bersemangat memilih mainan. Akhirnya plihannya jatuh pada mainan kue ulang tahun dan HP mainan. Dia terlihat begitu bahagia. Setelah mendapat mainan, Nafisha pun mengajak ibunya pulang. Di parkiran bu Sifa janjian lagi dengan bu Eni untuk pulang bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H