Bu Sifa dan bu Eni pun berangkat dengan membawa pasukannya masing-masing. Bu Sifa dengan Nafisha dan bu Eni dengan kedua anaknya, Irsyad dan Abang Habibi. Suasana jalanan menuju pasar malam sungguh padat merayap. Mungkin malam itu semua orang butuh hiburan murah, mareka ingin ke pasar malam juga. Sampai di lokasi pasar malam, motor pun diparkir. Bu Sifa dan bu Eni masuk ke lokasi pasar malam. Irsyad dan Abang berjalan sambil lompat-lompat kecil, saking senangnya. Sementara Nafisha terus menggandeng tangan ibunya. Maklum suasana di pasar malam sangat ramai, bu Sifa takut anaknya terlepas dan kesasar.
Irsyad dan Abang langsung menuju ke tempat permainan jaring ikan. Mereka kelihatan asik dan semangat saat mencoba menangkap ikan dengan jaring kecil. Ibunya telihat menunggu sambil memantau keadaan sekitar, siapa tahu ada yang menarik untuk dibeli. Sementara Nafisha sepertinya tidak terlalu tertarik dengan permainan itu. Dia merengek minta ke tempat penjual mainan.
Minggu kemarin, saat di pasar malam juga, bu Sifa sudah membelikan mainan Nafisha. Maka malam ini bu Sifa membisikkan pesan kepada anaknya.
"Kan minggu kemarin Asa sudah beli mainan, malam ini nggak boleh beli lagi yaa," bisik bu Sifa.
"Iya bu, Asa cuma mau lihat-lihat aja," jawab Nafisha.
Mereka pun berpisah dengan Irsyad dan Abang lalu mulai menyusuri pasar malam untuk mencari penjual mainan. Bertemulah mereka dengan penjual mainan tempat mereka membeli mainan minggu kemari. Tapi karena kemarin sudah mellihat-lihat disitu,Â
Nafisha kelihatannya tidak tertarik lagi. Bu Sifa pun mengajaknya ke tempat penjual mainan yang lain. Penjual mainan kali ini sangat ramai pembeli. Tetapi koleksi mainannya terlihat kurang menarik. Cukup lama juga Nafisha melihat-lihat mainan disitu. Tapi dia tidak berani minta kepada ibu, karena tadi sudah berjanji untuk tidak beli mainan lagi. Bu Sifa pun berpamitan dengan penjualnya, yang kebetulan adalah salah satu walimurid di sekolah bu Sifa.
"Bu, sudah ya, kata anak saya hanya lihat-lihat saja, " kata bu Sifa sambil tertawa kecil.
"Ayo dek, pilih yang mana," kata penjual itu, mungkin akan memberi  gratis pada mainan yang dipilih Nafisha.
"Nggak usah bu, pamit yaa," kata bu Sifa lagi sambil berjalan menjauh.
Mereka pun meninggalkan lapak mainan itu.