Mohon tunggu...
SITI MAROAH
SITI MAROAH Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggiat Literasi

Guru Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan SDM Unggul

2 Mei 2019   06:14 Diperbarui: 2 Mei 2019   06:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

=Refleksi kecil menyambut Hari Pendidikan Nasional

Ada suatu adagium yang terkenal dalam dunia pendidikan bahwa maju-mundurnya suatu bangsa akan sangat tergantung pada bagaimana kualitas pendidikannya. Jika kalimat ini dilanjutkan, maka maju-mundurnya kualitas pendidikan juga akan sangat tergantung pada kinerja guru atau tenaga pendidik sebagai insan pendidikan paling utama. 

Karena itu pula, secara silogisme barangkali dapat dikatakan bahwa guru sebagai tenaga pendidik merupakan agen utama bagi kemajuan bangsa. Melalui kiprah dan peranan guru kita bisa berharap terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang akan menjadi tumpuan harapan bangsa.

Karena itu, untuk menghikmati hari pendidikan yang sekaligus juga hari lahirnya pahlawan pendidikan Ki Hajar Dewantara tepatlah kini saatnya menjadi momentum penting bagi guru sebagai insan pendidikan untuk melakukan introspeksi. 

Setidaknya, ada dua penting yang perlu menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi dunia pendidikan. Pertama, bagaimana meningkatkan kinerja guru dalam konteks peningkatan mutu pendidikan. Kedua, bagaimana menciptakan SDM unggul yang tidak lain dan tidak bukan melainkan adalah merupakan output dari sistem pendidikan yang baik. 

Dalam kaitan ini, Mantan mendikbud Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (civic mission). 

Ketiga tugas ini harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator dan menjadiagenpembaharu (reformer) dalam kontekskehidupan yang lebihluas.

Rogers et. al (1983 : 312), menjelaskan pengertian agen pembaharuan sebagai berikut : "A change agent is an individual who influencies clients, innovation decisions in a direction deemed desirable by a change agency". Seorang agen pembaharuan adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan dengan beragam  inovasi ke arah perbaikan yang diharapkan. 

MenurutRogers, sebagai pembaharu, guru dapat berperan serta dengan tahapan-tahapannya. Pertama, tahap invention atau penemuan, meliputi penemuan hal-hal baru dalam aspek tertentu dalam pendidikan. Tahap ini diawali dengan pengenalan masalah, penelitian, dan perumusahan masalah secara lebih spesifik dan tajam. 

Kedua, development  atau pengembangan, meliputi saran alternatif pemecahan masalah, percobaan dan penelitian, percobaan kembali, penilaian dan seterusnya. Ketiga, diffusion atau penyebaran, mencakup penyebaran ide-ide baru yang dapatdikembangkan, termasuk solusi alternatif dalam menjawab beragam persoalan.

Kini semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk kemajuan pendidikan di negeri ini tidak boleh dilupakan.Bahkan, semangat perjuangan "Bapak Pendidikan" ini harus terus kita tingkatkan dan kita refleksikan dalam konteks tantangan zaman kita saat ini. Zaman globalisasi saat ini tentu melahirkan begitu banyak tantangan sekaligus peluang bagi kita untuk terus memperbaiki daya bersaing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun