Akibatnya mereka lupa ada kehidupan sosial di luar ponsel yang jauh lebih memberikan efek positif. Hal ini membuat mereka cakap berinteraksi di media sosial, namun kurang bersosial dengan orang lain di kehidupan nyata. Bahkan tak jarang remaja menjadi 'jauh'dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman hanya karena sibuk sendiri dengan sosial medianya. Dan bila dibiarkan, hal ini dapat merusak hubungan sosial dan berdampak pada keberlangsungan hidupnya sehari -- hari.
Tidak dapat dipungkiri sebagai kaum muda atau generasi milenial yang erat kaitannya dengan teknologi digital, dengan internet juga dengan sosial media jika pada kehidupan sosialnya selalu berdampingan atau membutuhkan hal-hal tersebut. Namun alangkah baiknya jika kita tetap menyesuaikan diri terhadap media sosial dan fokus pada diri sendiri diluar hal yang menyangkut dengan media tersebut.Â
Kita bisa tetap fokus pada diri sendiri, juga orang -- orang disekitar kita dan memperbanyak sosialisasi di ruang lingkup nyata demi keberlangsungan sosial kita di masyarakat yang nanti akan mempengaruhi pergerakan kita sebagai kaum muda nantinya. Untuk menambah pengalaman serta keilmuan sebagai kaum muda, kita juga dapat fokus pada kegiatan lain atau mengikuti beberapa kegiatan yang tentu memberikan dampak positif untuk diri kita.Â
Lalu mengenai keperluan bermedia sosial, kita tetap dapat menggunakan media sosial, tetap mengikuti arus digitalisasi media namun tetap sesuai dengan porsi dan keperluannya. Dengan kata lain jadilah seorang pengguna media sosial yang bijak, bisa membatasi dan pandai memanfaatkan media untuk hal -- hal positif yang bisa mendukung perkembangan dalam pergerakan kita sebagain kaum muda.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI