Mudah sekali, hanya satu memaafkan. Memaafkan sebenarnya untuk diri kita sendiri, karena kita layak untuk tidak terus tenggelam dalam emosi dan rasa sakit yang diberikan orang lain pada kita. Ketika kita bisa membiarkannya pergi, disitulah kita benar-benar bisa merasa bahagia dan terus bisa melangkah maju.Â
Tidak ada gunanya juga mengingat ucapan-ucapan buruk. Ada gunanya jika kita berniat menggunakan kata-kata buruk itu sebagai cambuk semangat untuk menjadi lebih baik lagi.Â
Namun, tetap kita harus berhati-hati. Sebab bisa jadi niat hati ingin menjadikan motivasi malah menjadi racun untuk diri. Memang memaafkan orang lain gak semudah saat mengucapkannya. Terkadang diri masih terbayang-bayang rasa sakit saat orang lain melukai.Â
Salah satu alasan kita sulit memaafkan orang lain adalah karena kita berharap orang tersebut bertindak sesuai harapan kita. Misalnya, kamu berharap orang tersebut yang meminta maaf lebih dulu. Faktanya, kita tidak bisa mengatur tindakan orang lain. Yang bisa kita kontrol adalah tindakan dan reaksi kita sendiri.Â
Kita tidak bisa mencegah orang menyakiti kita, namun kita bisa memilih apakah kita akan tersinggung atas hal itu atau tidak. Pilihan sebetulnya ada di tangan kita.
Semoga Bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H