Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Gender Disappointment, Tidak Apa-apa Merasa Sedih

18 Maret 2021   19:38 Diperbarui: 23 April 2022   22:31 1864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika beralasan ingin memiliki anak perempuan agar bisa mengepang rambutnya dan kreatif dalam menghasilkan karya. Ingatlah bahwa tak selamanya anak perempuan kreatif dalam menghasilkan karya. 

Anak laki-laki-pun juga. Malah terkadang anak laki-laki lebih kreatif daripada anak perempuan. Setiap anak yang kita terima pasti memiliki keunikan tersendiri. Keunikan yang tak terduga dan akan membuat takjub orangtuanya. 

Percaya kemampuan mencintai 

Yakin bahwa perasaan kecewa dan merasa bersalah yang menerpa hati kita tidak akan bertahan selamanya. Diane Ross Glazer,Ph.D., psikoterapis Providence Tarzana Medical Center di California mengungkapkan bahwa kekecewaan gender biasanya hanya berlangsung sampai hari kelahiran anak, ketika ibu bertemu dengan anak. 

Fakta yang mengejutkan, oksitosin hormon kuat yang dilepaskan saat persalinan membuat ibu jatuh cinta tanpa harap pada sang bayi. 

Solusi terbaik jika merasa tak mampu mengatasi gender disappointment yaitu konsultasi pada terapis untuk membantu memproses perasaan yang terjadi dalam diri. 

Seorang anak tak pernah mengharapkan dilahirkan dari rahim perempuan mana. Pasangan suami istrilah yang mengharapkan. 

Maka dari itu, ketika mendapatkan apa yang diharapkan namun tak sesuai harapan alangkah baiknya mencoba bersyukur. Siapa tau yang hadir tak sesuai harapan ini mampu menjadi bibit untuk mengabulkan harapan kita kelak. 

Maaf jika ada salah kata dalam penulisan. 

Semoga Bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun