Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berdamai dari "Overthinking"

7 Maret 2021   19:53 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:06 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/reddit

"Sampai kapan terus-terusan dipermainkan overthinking?"

Manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan berpikirnya yang berbeda dari makhluk lain. Bisa dibilang manusia lebih mulia daripada hewan sebeb dikaruniai akal pikiran. Kenyataannya kelebihan tersebut belum tentu membuat manusia terlihat sempurna. Saat manusia itu sendiri menggunakan karunia Tuhan secara berlebihan. Sudah bukan rahasia lagi, sesuatu yang dilakukan secara berlebihan sangat merugikan. Yang kumaksud ialah, 

Overthinking, sebuah kondisi seseorang yang terlalu mengingat dan memikirkan hal-hal tertentu secara berlebihan.

Ibarat kamu sedang mendorong almari plastik yang terhalang dinding. Tindakan yang kamu lakukan sia-sia dan tak berguna.  Sama halnya ketika kamu memikirkan hal-hal secara berlebihan pasti kamu diselimuti banyak pertimbangan dan kecemasan. Apa yang kamu hadapi seakan menjadi sosok yang menghadang laju almari plastik yang akan kamu dorong. 

Seperti halnya denganku. Sering aku dicap anak pemikir 'bukan rasional thingking', melainkan 'overthinking'. Ditambah tubuhku yang kurus dan wajah yang kata orang layaknya orang susah jika tak senyum. Aku bisa terima dengan cap overthinking. Bukan berarti aku bangga dengan cap tersebut. Memang benar aku sering terjebak dengan konspirasi overthinking. 

Kasus yang kualami saat ini. Ide yang kugunakan dalam menulis lebih sering tentang problem yang ada disekitarku. Nah saaf ide itu muncul segera kutulis dibuku harian sebagai pengingat. Setiap kali diri ini bertekad untuk mengembangkan ide tersebut, pasti jiwa-jiwa overthinking naik daun. 

"Nulis tema ini aja dah", selang beberapa saat setelah menulis 1 paragraf. 

"Aduh, yang ini aja deh. Ini udah 2 mingguan lebih gak keurus"

"Eh, kok ternyata susah yo, males ah ganti"

"Nahh, ini aja. Cocok yang ini"

Setelah perjuangan sangat lama menimbang-ninbang  ide apa yang akan ku kembangkan, ternyata diri ini berlabuh pada kepasrahan. 

"Ah, ide yang awal tadi aja dah", selalu berakhir dengan kalimat paten.

Tak hanya tentang ide tulisan, saat aku akan membeli cemilan untuk teman nugas. Di rumah aku sudah memutuskan cemilan apa yang akan ku beli. Namun saat di warung, duar... 

Mataku mulai mengamati setiap cemilan dari atas kebawah, dari depan ke belakang. Mondar-mandir, tangan memegang dagu sembari bergumam, 

"Hmm.. Apa ya?"

Seakan sedang mencari kesalahan seseorang. Dan berakhir pada pilihan, 

"Ah, beli cemilan yang biasanya aja dah", sudah bisa ditebak bukan??

Bisa kamu lihat, aku telah membuang tenaga otakku untuk hal-hal yang nyatanya tak memiliki hasil apa-apa. Mungkin kamu pernah mengalami hal yang sama sepertiku, bagi yang masih belum bisa berpikir rasional. Rugilah kita jika terus-terusan seperti ini dalam memutuskan setiap tindakan. Mulai dari pekerjaan, masa depan, hubungan sosial hingga kondisi keluarga, pertemanan dan hubungan percintaan. 

Adanya overthinking hanya mampu memanipulasi pikiran kamu untuk sibuk memoles kulit-kulitnya tanpa mengedepankan kualitas isinya. Kebanyakan orang yang overthinking belum lega jika mereka tak memikirkan banyak hal, tapi hati mereka tetap hampa karena ternyata hanya mengantongi omong kosong. 

Dengan kamu mementingkan overthinking. Hal itu akan membuat kamu stres karena hanya memikirkan kekhawatiran dan kecemasan akan kegagalan daripada kesuksesan. Pasti kamu akan mengalami kekacauan dalam mengendalikan diri sehingga kesulitan untuk berpikir jernih, melakukan planning, bahkan bisa membuat kamu malas untuk berpikir lebih keras demi merencanakan hal-hal lainnya karena tahu bahwa proses berpikir ini menyita banyak waktu dan tenaga. 

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghentikannya? Mengutip dari Psychology today, tip untuk menghentikan overthinking. 

Perhatikan pikiran

Langkah pertama menghentikannya adalah kesadaran. Saat kamu mulai merasa banyak memikirkan suatu peristiwa berulang-ulang/ mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan. Segeralah sadarkan dirimu bahwa itu pikiran yang tidak produktif. 

Menghadapi pikiran negatif sebelum memburuk

Setelah menyadari kondisi kamu. Kendalikan diri kamu agar tidak terlarut dalam pikiran tersebut. Sebab adanya pikiran negatif akan dengan mudah membuat kamu terbawa. 

Fokus pada pemecahan masalah 

Dulu saat aku ikut gabung di olshop produk kecantikan. Sering kakak upline menekankan aku agar fokus pada pemecahan masalah, saat costumer menolak tawaran produk daganganku sebab harganya yang terlalu mahal. Ternyata saat kamu mulai fokus pada apa yang dapat memperbaiki keadaan itu jauh lebih membantu daripada memikirkan mengapa hal ini bisa terjadi. 

Jadwalkan waktu refleksi diri

Saat kamu terjebak dalam masalah kehidupan dan kamu harus memikirkannya. Luangkan waktu untuk memikirkan hal tersebut selama 20-30 menit untuk refleksi diri dan introspeksi diri. Jika telah melebihi batas waktu maka segeralah kembali pada aktivitas semula. 

Berlatih mindfulness

Mencoba sadar dan fokus pada keberadaan kamu saat ini. Dengan ini akan membantu mengurangi sedikit demi sedikit overthinking kamu. 

Tidak mudah berperang melawan si tukang mangkir overthinking yang ada dalam diri sendiri. Namun yakinlah aku dan kamu perlahan tapi pasti bisa melawan tuntas dirinya. Sebab, 

"You will never be free until you free yourself from prison of your own false thoughts"

Semangat kitaa!

Semoga Bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun