Mohon tunggu...
Siti KumalaTumanggor
Siti KumalaTumanggor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berharap pada manusia sama dengan patah hati secara sengaja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakit

6 Oktober 2021   02:03 Diperbarui: 6 Oktober 2021   02:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seruan itu mengusik, tetapi tidak membuatku bangkit dari balutan selimut tebal. Itu suara Ibu, ia pasti datang hanya untuk menceramahiku habis-habisan. Aku sudah hafal itu.

Namun, kali ini berbeda. Tak ada teriakan histeris atau pun omelannya. Hal itu memicu keingintahuanku, sedang apa Ibu? Dengan malas aku beranjak, bergegas mencari keberadaan Ibu. Terlihat, beliau sedang menata beberapa makanan di atas meja.

"Masih hidup, Kau?"

Aku berdecak, Ibu meledek lagi. "Apaan, sih, Bu? Kalo masih di sini berarti masih hiduplah," balasku.

"Hidup emang, tapi nyawa melayang-layang!" 

Aku menghela napas berat, menaruh nasi dan lauk di piring dan mulai menyantap.

"Kapan kamu nikah lagi?"

Aku tersedak, buru-buru mengambil minum. Aku menatap Ibu tak percaya, melupakan Bang Freddy saja kau belum bisa, malah ditanya kapan nikah lagi.

"Apaan, sih, Bu? Aku belum siap untuk menjalin hubungan dengan orang baru, Bu," balasku.

"Kalau menunggu siap, kau gak akan nikah-nikah lagi!"

Aku tidak menyahuti perkataan Ibu. Seleraku untuk makan sudah sirna, padahal masakan Ibu sangat lezat dan menggiurkan. Saat aku hendak bangkit, suara Ibu menghentikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun