Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Suka Makan Kacang? Waspadai Risiko Penyakit Ini

10 September 2024   22:43 Diperbarui: 10 September 2024   22:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kacang-kacangan (via pexels.com/Viktor Smith)

Dalam kacang-kacangan yang kamu konsumsi, besar kemungkinan mengandung senyawa flavonoid. Khususnya, kacang almond dan kacang mete tercatat mengandung tokoferol dengan jumlah yang signifikan. Tokoferol ialah bentuk vitamin E yang kaya antioksidan serta mampu meminimalisir potensi kanker.

Baca juga: Kreasi Ramadan: Solusi Perbaikan Gizi Anak Kost

Terhindar dari Potensi Obesitas 

Penelitian yang dilakukan oleh Nutrition Research di tahun 2019 menunjukkan pengaruh konsumsi kacang selama lebih dari satu minggu dapat menurunkan risiko terkena obesitas (kelebihan berat badan). Seseorang yang mengonsumsi kacang sebanyak 28 gram (1 ons) per-hari tidak mengalami peningkatan berat badan secara signifikan. Berbeda dengan orang yang tidak memasukkan kacang ke menu harian mereka.

Fenomena ini dapat dijelaskan karena kacang termasuk bahan pangan yang tinggi serat dan protein, sehingga menimbulkan persepsi "kenyang" dengan rutin mengonsumsinya. Meski begitu, mengatur menu diet hanya dengan ngemil kacang tidak lantas menjadikan diet kamu sehat, loohh.. Masih banyak faktor lain yang berperan dalam metabolisme tubuh, seperti porsi makan, faktor keturunan, tingkat aktivitas harian, dan lain sebagainya.

Baca juga: Sahur Gaya Baru: Menu DEBM Tinggi Serat

Buat kamu yang hobi makan kacang, bahkan memasukkan kacang dalam olahan masak sehari-hari, ini yang harus kamu perhatikan. Kacang termasuk bahan pangan nabati yang kaya manfaat. Namun, ketahui juga porsi kacang yang seimbang untuk metabolisme tubuhmu.

Meskipun jenis kacang tertentu dapat menurunkan kadar kolestrol hingga penurunan risiko penyakit jantung, faktor kesehatan lainnya juga turut berperan. Misalnya, faktor keturunan dan tingkat aktivitas harian. 

Buat kamu yang alergi kacang, bukan masalah besar kok kalau kamu menghindari "kacang" dari segala jenis olahan pangan. Kalau kondisinya kamu alergi kacang tapi suka ngemil kacang, periksakan kesehatanmu secara berkala.

Nah, buat kamu yang berisiko mengidap tekanan darah tinggi dan diabetes (yang merupakan faktor genetis), pilihlah kacang-tanpa-rasa. Ya, kacang rebus lebih baik daripada kacang asin atau kacang yang sudah diolah bersama bahan pangan lain. 

Buat pecinta kacang, share dong resep olahan kacang favorit kamu di komentar ^^

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun