Sebagai menantu idaman dengan usaha orangtua ternak sapi di kampung, Baek Hyun-woo bukanlah tipikal orang yang sombong. Ia tidak membesar-besarkan kekayaan orangtuanya hanya untuk terlihat pantas di tengah keluarga konglomerat Hong. Hyun-woo selalu bersikap low-profile dan jujur dalam bersikap.
Pernah terjadi kesalahpahaman karena Hyun-woo menentang proyek adiknya Hae-in dengan mengajukan audit sebelum proyek dilaksanakan. Namun, keluarga mertuanya merasa Hyun-woo terlalu jauh mencampuri urusan keluarga Hong dan diminta untuk tidak mengacaukan upaya sukses Hong Seung-cheol.
Merasa pendapat kritisnya direndahkan, Hyun-woo sang menantu idaman memilih diam sampai akhirnya proyek tersebut dibekukan dan menuai protes dari berbagai pihak. Begitu tersudutkan, mertua Hyun-woo meminta saran dari menantunya agar membantu adik iparnya keluar dari masalah tersebut.Â
Cara Hyun-woo menyampaikan pandangannya dengan jujur perlu ditiru. Tidak banyak dari kita, sebagai menantu berani mengungkapkan kebenaran pada mertua sendiri. Meskipun hal itu menyangkut bisnis dan perekonomian keluarga. Kita cenderung takut mengambil langkah berpegang pada prinsip kejujuran.Â
Seringkali kita mengambil jalan lain, yaitu memuji tindakan mertua dan keluarganya agar kita dianggap dan tidak disepelekan. Padahal, posisi pengecut seperti itu tidak akan mendapat apapun selain cemooh karena kita sebagai menantu dirasa tidak memiliki keteguhan prinsip untuk menyampaikan kejujuran.
2. Tidak membela pasangan ketika berbuat salah
Pasangan yang ideal adalah dua insan yang saling belajar menyayangi dan memperbaiki diri. Hyun-woo sebagai pemuda kampung yang bersahaja memiliki kemampuan sabar di luar nalar menghadapi tingkah Hae-in, istrinya.
Namun, suatu ketika dalam perdebatan panas bersama mertuanya, Hae-in mengambil langkah keliru yang menyebabkan kerugian perusahaan keluarga. Hyun-woo walaupun sangat mencintai istrinya, tidak lantas membela sang istri di hadapan mertuanya. Hyun-woo tetap menyampaikan pandangan yang logis mengenai kesalahan istrinya dan bagaimana sang istri bisa memperbaiki kesalahan tersebut.
Tindakan Hyun-woo dapat menjadi cerminan bagi kita. Saat pasangan keliru mengambil sikap, kita sebaiknya tidak membela apalagi menghakimi kesalahannya. Sebagai pasangan yang baik, kita perlu membimbing dan mengarahkan pasangan agar dapat mengetahui kesalahannya dan berupaya melakukan perbaikan.
Apabila kita membela pasangan di depan mertua mati-matian hanya karena kita mencintainya, maka sikap tersebut akan jadi bumerang di kemudian hari. Pasangan kita malah ceroboh dan melakukan lebih banyak kesalahan karena ia tahu dirinya akan dibela di hadapan keluarganya.
Tindakan menghakimi kesalahan pasangan juga bukan saran yang bagus. Pasangan malah akan berbalik dan menyerang kita akibat rasa percaya dirinya dihancurkan di depan keluarganya sendiri. Sehingga, masalah akan semakin buruk serta makin sulit mencari solusinya.