Bekasi selalu identik dengan kemacetan, tingkat polusi udara yang tinggi, dan ratusan pabrik yang menjadi tujuan perantauan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan pulau lainnya di Indonesia.Â
Tingginya aktivitas industri di kawasan Bekasi membuat kota ini tampak dibalut asap dan tak pernah sepi dari hingar-bingar kendaraan setiap harinya.
Keseharian bergelut dengan tuntutan kerja di pabrik, lalu-lintas yang selalu padat, dan tingginya gaya hidup membuat sebagian orang merasa jenuh. Sehingga kerap mencari pelarian untuk membuang stress dan penatnya setelah 5 hari bekerja.
Tidak banyak pilihan wisata yang tersedia di Bekasi.Â
Paling sering dikunjungi adalah kolam renang atau tempat makan yang bernuansa pedesaan. Sisanya didominasi oleh coffee shop, mall atau pusat perniagaan, dan juga restoran-restoran asing.
Pilihan wisata berupa ruang terbuka hijau (RTH) dapat dihitung jari. Di lokasi pun, kamu tidak dapat menikmati ketenangan dan suasana yang asri karena didominasi oleh pedagang, pengunjung yang ingin jajan, bahkan menjadi arena terbuka untuk anak-anak bermain.
Menyadari tingginya permintaan terhadap wisata bernuansa alam di tengah padatnya aktivitas industri, Desa Kertarahayu membangun wisata berkelanjutan yang diberi nama "Kampoeng Kita".
Motivasi pembangunan objek wisata berkelanjutan didorong oleh Kepala Desa Kertarahayu Rudi Catur Pribadi yang menekankan agar masyarakat di desanya tidak perlu pergi ke luar kota untuk berwisata.Â
"Jangan sampai ketika warga kami ingin berwisata harus ke luar daerah. Justru, kami ingin warga dari luar daerah yang berwisata ke sini."
Selain itu, pembangunan "Kampoeng Kita" dicanangkan agar UMKM dapat terfasilitasi dan dikenal oleh masyarakat melalui interaksi wisata.
"Jangan sampai ketika warga kami ingin berwisata harus ke luar daerah. Justru, kami ingin warga dari luar daerah yang berwisata ke sini."
Sesuai dengan sistem zonasi yang telah ditetapkan Pemda Kabupaten Bekasi, Desa Kertarahayu memang dipusatkan untuk pengelolaan zona hijau berupa wisata alam dan menjadi paru-paru Bekasi yang makin terhimpit dengan keberadaan pabrik, perumahan, dan juga pembangunan jalan tol.
Sebagai destinasi wisata berkelanjutan, pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner khas Bekasi, yaitu gabus pucung, soto betawi, dan kue dongkal.
Tersedia juga kolam renang untuk anak-anak, flying fox dan wahana bermain air lainnya yang dapat menjadi one stop destination.
Pemerintah Desa Kertarahayu berkomitmen agar Kampoeng Kita menjadi wadah bagi UMKM Desa memasarkan produk oleh-oleh khas Desa Kertarahayu, yaitu asinan salak, dodol betawi, hingga goreng garem.
Kesan yang paling mendalam dari wisata Kampoeng Kita adalah bangunan-bangunan rumah panggung yang diletakkan dari mulai pintu masuk (loket) hingga di belakang dekat kolam renang.
Tersedia juga saung-saung untuk berteduh yang dapat menjadikan momen kumpul keluarga terasa hangat dan makin dekat. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati hiburan dari band atau musisi tanah air yang sengaja dipanggil untuk manggung di Kampoeng Kita.
Belum lama ini dihadirkan band C Plus yang membawakan tembang-tembang kenangan dari Koes Plus bersaudara.Â
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah di akhir pekan, sabtu atau minggu pagi. Dikarenakan pada siang hari jumlah pengunjung makin bertambah sehingga lokasi wisata akan terlihat ramai dan padat.
Kalau kamu sedang berkunjung ke Bekasi, mampirlah ke Kampoeng Kita!Â
Dukung UMKM desa dengan berbelanja buah tangan untuk keluarga di rumah.
Share desa wisata berkelanjutan yang pernah kamu kunjungi di kolom komentar ya!
Siapa tau ada yang sedang dekat dan ingin berkunjung ke sana.
***
Bagikan artikel ini jika bermanfaat :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI