Di kalangan pengikutnya, influencer layaknya publik figur yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan orang banyak.Â
Misalnya, pemilihan brand skincare yang sesuai dengan skin tone orang Asia, atau rekomendasi restoran yang menyajikan service terbaik dengan harga kaki lima.Â
Imbasnya, para influencer ini merasa orang-orang akan bergantung pada apapun yang dikatakannya.Â
Mau mengatakan brand A buruk, bisa.Â
Mau mengomentari service brand B yang kurang kompeten, boleh.Â
Mau mengapresiasi brand C sebagai karya anak bangsa, bisa banget.Â
Jelasnya, apapun yang dikatakan "Si Pemberi Pengaruh" ini berdampak serius pada brand yang disasar.
Karena pengikut setianya akan mengamini setiap review yang dibuat oleh sang influencer.Â
Meningkatnya tren vlogging di kalangan kita, mendorong setiap orang untuk jadi "influencer" kekinian.
Singkatnya, mereka menganggap, dengan mempengaruhi minat orang lain akan memudahkan mereka dalam "berbisnis".
Kunci keberhasilan seorang influencer adalah tingginya tingkat penjualan bagi pengusaha yang menggunakan jasa mereka, sebagai dampak dari promosi dan branding di media sosial.Â