Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Digitalisasi: Kunci Sukses UMKM Lompati Resesi

21 Desember 2022   14:51 Diperbarui: 21 Desember 2022   14:59 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi BRILianpreneur // sumber: instagram.com/bankbri_id

Halo, sobat digital! 

Gimana portofolio keuangan digitalmu?

Merah atau hijau?

Lempar atau Serok? 

Kondisi perekonomian yang dihantui krisis finansial bernama "resesi" kian membuat ketar-ketir. Sebagai pemilik bisnis, tentunya resesi adalah gelombang seleksi alam dalam ekosistem jual-beli. 

Akhir-akhir ini, ketegangan di sektor ekonomi menguat akibat perang Rusia-Ukraina, dan tensi yang kian meningkat antara Cina dan Taiwan di belahan timur dunia. Beberapa perusahaan rintisan melakukan pengurangan pegawai guna menjaga keberlangsungan operasional di kancah digital. 

Tidak hanya itu, sejumlah gejala yang muncul dan menegaskan potensi resesi di tahun mendatang kian menjadi nyata. Bermula dari kenaikan harga bahan bakar, wacana peralihan sumber saya menuju energi terbarukan, hingga kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok yang memicu timbulnya kelangkaan. 

Resesi sudah tidak mungkin disangkal lagi. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Pak Presiden Joko Widodo dalam pidatonya, "Dunia di tahun 2023 akan gelap gulita".

Tentunya pernyataan tersebut bukanlah tanpa dasar analisa yang jelas. 

Sektor perekonomian adalah target utama gelombang resesi 2023. Semua jenis usaha dapat terkena imbasnya, termasuk UMKM. 

UMKM yang kita kenal sebagai usaha mikro atau industri di tingkat rumahan, turut berpotensi terkena dampak resesi. Walaupun modal usaha yang dikeluarkan tidak sebesar korporasi, namun UMKM adalah identitas daerah yang menawarkan produk lokal melintasi garis batas antar negara. 

Salah satu UMKM yang pernah saya kunjungi untuk melakukan studi, adalah batik cap asli Bekasi yang berlokasi di Kecamatan Tarumajaya. 

Batik Seraci, menawarkan pembuatan batik cap dengan motif yang khas, yaitu Batik Betawi. Saat ini, pengrajin Batik Betawi belum banyak jumlahnya. Ketika saya berkunjung ke sana, lokasinya dekat sekali dengan bibir pantai utara Pulau Jawa. Penempatan lokasi yang sesuai juga dapat mempengaruhi inspirasi para pegiat budaya lokal, untuk terus mengeksplorasi warisan kekayaan leluhur dalam bentuk motif batik. 

Sekalipun lokasi pembuatan batik lebih dekat dengan Ibukota Jakarta, namun masyarakat di Bekasi dan berbagai daerah lainnya sudah banyak mengenal produk dari batik ini. Adanya kemajuan di bidang telekomunikasi digital menjadikan pemasaran batik berkembang pesat hingga melampaui batas negara. 

Walaupun begitu, jurang resesi tetap menganga bagi pelaku UMKM. Perlu dibangun jembatan yang dapat menyelamatkan UMKM dari gelombang resesi di tahun mendatang. 

Salah satu jembatan yang paling mungkin bagi pelaku UMKM adalah dengan menjadi BRILianpreneur. Mengapa harus menjadi bagian dari BRILianpreneur? 

BRI telah berkontribusi ke Negara melalui Dividen dan Pajak dengan total Rp26,5 Triliun hingga September 2022. Adapun laba yang dicatatkan sebesar Rp39,3 Triliun. Angka-angka sebesar itu menandakan BRI sebagai lembaga keuangan yang terus tumbuh dan tangguh, tak pernah berhenti memberi yang terbaik bagi negeri. 

Inovasi yang terus diupayakan BRI untuk mengusung UMKM tetap eksis di era resesi, adalah melalui BRI Mobile (BRImo) yang mudah digunakan dan aman bagi pengguna. Aplikasi ini telah diunduh oleh 23 juta pengguna dengan total transaksi sebesar Rp2.000 Triliun hingga November 2022.

BRI juga berkomitmen terhadap lingkungan hidup dengan menyalurkan anggaran sebesar Rp671,1 Triliun untuk digunakan sebagai Sustainable Loan. 

Selain itu, pelaku UMKM yang berada di desa tidak perlu mengkhawatirkan akses ke gerai BRI terdekat. Karena, Sentra Layanan Ultra Mikro atau "SENYUM" berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah Ultra Mikro di 1.000 lokasi gerai target hingga November 2022.

Menjadi BRILianpreneur adalah kunci sukses hadapi digitalisasi dan lompati gelombang resesi di tahun mendatang. BRI telah berkontribusi dalam menyelamatkan Pelaku Usaha terdampak pandemi dengan mengucurkan dana kredit sebesar Rp252,7 T kepada 3,9 juta nasabah yang mayoritas menjalankan UMKM. 

Sebagaimana ilustrasi pada gambar di atas, 

"Puluhan juta orang telah merasakan manfaat nyata inisiatif BRI peduli yang fokus pada Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan, dan Pemberdayaan UMKM."

Kiprah BRI selama 127 tahun memberikan pelayanan kepada masyarakat telah menerima sebanyak 160 penghargaan, baik nasional maupun internasional. 

Bersama BRI, UMKM akan kembali mendapat pijakan untuk menghadapi gelombang resesi. Digitalisasi adalah berkah zaman, sekaligus berkah bagi pelaku UMKM yang BRILian. 

#BRILianpreneur

#BRIPahlawanFinansial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun