Mohon tunggu...
Inovasi

Milea, Suara dari Dilan

26 Februari 2018   07:11 Diperbarui: 26 Februari 2018   07:11 28927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hah? Sama siapa?"

"Anhar" jawab Bi Eem pelan.

"Kok?"

"Lia n angis, ditampar Anhar."

"Kok? Kenapa?"

"Gak tau. Asalnya adu ngomong gitu." (hal 81)

Awal pertikaian terjadi ketika Milea yang mengancam akan memutuskan hubungannya karena ia tidak suka jika Dilan terus-terusan ikut Geng Motor. Ia bekata begitu karena Akew, temannya Dilan, meninggal di keroyok oleh orang yang tidak dikenal dan menyangka kalau Akew adalah musuhnya. Milea menyangka kalau kejadian itu disebabkan oleh karena menjadi anggota Geng Motor.Waktu itu, Akew berada di daerah yang rawan karena daerah itu mempunyai masalah oleh daerah seberangnya. Setelah itu, Dilan dan teman-temannya di tahan oleh polisi karena Akew adalah anggota Geng motor mereka sehingga mereka meminta mereka untuk memberikan keterangan yang jelas. Dan pada saat itu, mereka semua ditahan sampai malam hari.

"...Sekitar pukul 5.00 sore,aku pergi ke rumah Burhan. Disana sudah ada banyak orang. Kami ngobrol serius, berbicara khusus pada persoalan Akew meninggal. Diluar dugaan, tiba-tiba datang dua mobil polisi memasuki halaman rumah Burhan.Itu betul-betul mengejutkan...."(hal 205)

Titik puncak cerita adalah ketika Milea mendatangi rumah Burhan dan memanggil Dilan untuk keluar. Ketika itu, Milea langsung mengucapkan kata putus sembari menangis. Pada saat itu juga, teman-teman Dilan kaget mendengar kabar itu tetapi mereka menyampaikan kalau selama ia berpacaran,Dilan sangat jauh dari temannya dan saat itulah ia mulai merasa kalau dirinya dikekang oleh Milea.

            "...Akhirnya, aku merasa sudah waktunya untuk berani menyatakan kepadanya bahwa aku tidak suka di kekang! Itu benar-benar pernyataan diluar kendaliku. Entah bagaimana kata-kata itu bisa keluar begitu saja..."(hal 223)

Antiklimaks dalam novel ini ketika Dilan menjalani masa-masa putus. Apalagi beberapa hari setelah putus,Dilan menelfon Lia tetapi yang mengangkat telfon adalah Bibi dan bilang kalau Milea dijemput oleh seorang laki-laki yang mengantarnya ke tempat Bimbel. Dilan bertingkah seakan semuanya berjalan dengan semestinya tetapi dalam pikirannya ia masih ingin memperjuangkan Lia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun