Perbincangan akuntansi saat ini telah mengalami perubahan-perubahan. Seperti yang sering kita dengar bahwa "tidak ada satupun di dunia ini yang tidak berubah," yang secara eksplisit sebetulnya menyampaikan pesan bahwa perubahan itu adalah suatu hal yang wajar.Â
Sesuai dengan sunnatullah, yang hakikatnya manyiratkan bahwa hanya Tuhanlah yang kekal, sedangkan yang lain adalah fana, termasuk akuntansi sebagai disiplin ilmu pengetahuan dan praktik. Akuntansi adalah an everchanging discipline, berubah terus sepanjang masa (triyuwono.2006:3).
PENGERTIAN AKUNTANSI Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Akuntansi berasal dari kata account () yang selanjutnya dikenal dengan kata accounting () yang lebih menunjukkan kegiatanya (suwiknyo.2010:4). Terdapat beberapa pengertian akuntansi, di antaranya sebagai berikut:
- Dalam buku A statement of basic Accounting Theory, dinyatakan akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
- AICPA (American Institute of certified Public Accountant) mendefinnisikan akuntansi sebagai seni pencatattan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan, termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
- APB (Accounting Principles Board) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.
- Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sarana informasi dalam pengambilan keputusan bisnis. Hal senada juga diutarakan oleh Belkaoui dalam bukunya yang berjudul Accounting Theory yang menjelaskan bahwa akuntansi adalah kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan dari suatu perusahaan atau lembaga yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif tindakan. Penyajian laporan keuangan terutama ditujukan bagi para pemilik kapital perusahaan tersebut. Oleh karena itu, hasil kalkulasi akhir dari laporan pendapatan (income statement) adalah rugi atau laba.
SEJARAH AKUNTANSI KONFENSIONAL DAN AKUNTANSI SYARI'AHÂ
Dalam sebuah versi, sejarah akuntansi dapat diceritakan sebagai berikut:
Menurut penyelidikan para ahli, semenjak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran, orang sudah menemukan berbagai cara untuk mencatat keluar masuknya uang. Timbulnya utang-piutang, dan sebagainya. Pencatatan itu mula-mula dilakukan di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan daun lontar. Naskah-naskah yang yang menggunakan daun lontar kebanyakan berasal dari Mesir.
Bangsa Romawi mengalami kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri (angka-angka Romawi) saat melakukan pencatatan transaksi-transaksi keuangan mereka, maka mereka menggunakan angka-angka desimal Arab, yang pada waktu itu sudah digunakan orang di Mesir.
Pada awal abad XV, pembukuan yang menggunakan angka-angka Arab berkembang dengan baik di Italia, sejalan dengan penemuan sistem pembukuan yang lengkap. Sistem baru ini disebut pembukuan berpasangan, yang menurut banyak dugaan diperkenalkan secara lisan di Italia oleh para pedagang Arab.
Dengan masuknya sistem baru tersebut, hadirlah (di Italia) naskah-naskah tentang pelajaran pembukuan berpasangan. Akan tetapi, pembukuan pertama tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang diterbitkan orang di Venesia (Italia) baru hadir tahun 1494. Buku itu adalah hasil karya tu;is seorang rahib yang bernama Luca Pacioli. Hasil karya tulis Pacioli itulah yang tersebar di Eropa Barat waktu itu, yang kemudian dikembangkan lagi oleh pengarang-pengarang baru. Akhirnya muncullah berbagai sistem. Akan tetapi, sistem-sistem itu tidak lepas dari metode Pacioli. Nama siste pembukuan yang disebutkan setiap pengarang bagi karangannya disesuaikan dengan nama negara asal pengrangnya.
Sebenarnya di Italia sudah ada beberapa naskah tentang pembukuan berpasangan sebelum naskah Pacioli diterbitkan. Diantaranya adalah karya seseorang yang bernama Benedetto Cortugli, yang diterbitkan pada 1573. Pada khir abad XIX, teori dan praktik pembukuan berpasangan dikembangkan orang lebih lanjut di Amerika Serikat, sehingga kemudian dikenallah apa yang dewasa ini disebut sebagai akuntansi (accounting).
Akuntansi modern hanya concern dengan dunia materi. Dan sebaliknya mengabaikan dab mengeliminasikan dunia non-materi (spiritual) yang sifatnya feminin. Semua simbol-simbol akuntansi adalah simbol-simbol materi. Simbol-simbol ini akan menggiring manajemen dan pengguna ke arah dunia materi yang pada akhirnya akan menciptakan dan memperkuat realitas materi. Manusia menjadi terkooptasi dengan materi.
Akuntansi modern yang materialistik jelas tidak kondusif untuk mendukung perjalanan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah dekontruksi terhadap akuntansi modern agar nantinya tercipta sebuah sistem akuntansi yang mampu menstimulasi perilaku manusia kearah atau ke kondisi "kesadaran ketuhanan". Kesadaran ketuhanan ini adalah kesadaran yang yang menyebabkan seseorang menyadari kehadiran Tuhan setiap saat. Pada kondisi ini yang bersangkutan akan akan selalu tunduk terhadap hukum-hukum Alloh. Akuntansi yang demikian itulah yang kita maksud dengan Akuntansi Syari'ah.
Sebelum sampai pada kondisi "kesadaran ketuhanan", akuntansi syari'ah diharapkan mampu untuk menstimulasi dan memperangkap perilaku manusia dalam jaringan kerja Ilahi yang tercipta dalam realitas tauhid. Bila manusia, dengan stimulasi dari akuntansi syari'ah, telah terperangkap dalam jaringan kerja ilahiah, maka kesadaran ketuhanan akan segera terbentuk. Penjelasan ini adalah salah satu latar belakang mengapa akuntansi syari'ah lahir dan perlu dibangun serta dikembangkan.
AKUNTANSI DAPAT MEMBENTUK LEBIH DARI SUATU SISTEM EKONOMI, BAHKAN SUATU PERADABAN
Kemajuan suatu kebudayaan menyebabkan terbentuknya peradaban (Adesy.2016:111) . Tanpa kebudayaan tidak mungkin ada peradaban. Â Berkembangnya kebudayaan mendorong majunya peradaban. Akuntansi sebagai ilmu dan seni mampu membentuk suatu sistem ekonomi bahkan suatu perdaban, akuntansi sendiri terlahir dari:
- Sejarah yakni sistem jual beli yang awalnya masih barter kemudian berubah menjadi sistem jual yang menggunakan uang sebagai alat tukar sampai sekarang.
- Budaya, yakni kebiasaan masyarakat dalam berdagang dan membutuhkan barang-barang baru turut andil sebagai pencetus lahirnya akuntansi. Menurut E.B.Taylor dalam bahari bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan , kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut ensiklopedia sastra Indonesia budaya merupakan segala hasil budidaya manusia yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Unsurnya mencakup bahasa, ilmu pengetahuan, perekonomian, politik, adat istiadat, dan kesenian
- Penjajahan, yakni bangsa barat yang berlayar dengan tujuan glori dan gospel
(agama) yang kemudian juga menguasai Indonesia untuk mengambil hasil alam berupa emas hitam (cengkeh, pala, kopi, lada) dan sejumlah hasil-hasil alam lainnya untuyk dijual demi kekayaan negara mereka
Sistem jual beli ini juga yang membentuk sistem akuntansi dalam suatu masyarakat, sehingga terjadi percampuran budaya yang membentuk sistem ekonomi yang baru. Sistem ekonomi sekuler, kapitalis, dan liberal yang berkembang berimplikasi pada kehancuran peradaban ekonomi. Liberalisasi pasar nmenimbulkan kesulitan, kerusakan bagi bangsa miskin.
Perusahaan-perusahaan besar telah banyak  melakukan pelanggaran hak-hak buruh, hal asasi manusia dan kerusakan lingkungan alam hanya karena tujuannya yang terlalu menfokuskan pada pencarian laba. Begitu juga dengan kapitalis yang mengatur strategi untuk melumpuhkan, menipu dan menbuat pemikir islam menjadi ragu dengan hilangnya ide-ide ekonomi islam dalam akuntansi.
Keterbatasan kemampuan ahli syariah (dalam bidang ekonomi islam), sebagian besar mendapat pendidikan ekonomi berbasis komunis atau kapitalis, daripada ideologi islam (Adesy.2016:111). Hal yang disebabkan kurangnya dukungan dari pemerintah islam untuk ulama atau pemikir islam dalam ilmu al-quran dan assunah , dan upaya non-muslim yang menyesatkan umat islam.
Oleh karenanya dengan akuntansi yang bebas dari sekuler, kapitalis, dan liberal membuat sistem ekonomi yang berdampak pada kebudayaan semakin maju. Hasil hasil kebudayaan inilah yang mempengaruhi pertumbuhan peradaban. Sehingga kebutuhan akan akuntansi islam sangat dinanti ekonomi dunia sebagai jalan menuju peradaban islam yang adil dan sejahtera. Akuntansi islam dapat dipakai oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, sebagaimana sifatnya yang universal sehingga sistem akuntansi islam ini tidak lekang oleh waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syari'ah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Suwiknyo, Dwi. 2010. Pengantar Akuntansi Syari'ah. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Fordebi, Adesy. 2016. Akuntansi Syari'ah Seri Konsep Dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam. Jakarta: PT Grafindo Persada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H