Mohon tunggu...
siti iftitah
siti iftitah Mohon Tunggu... -

PERBANKAN SYARIAH 04 SEMESTER 2 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Financial

Orientasi Akuntansi dalam Perspektif Konvensional dan Syariah

12 Maret 2019   20:46 Diperbarui: 12 Maret 2019   20:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akuntansi modern hanya concern dengan dunia materi. Dan sebaliknya mengabaikan dab mengeliminasikan dunia non-materi (spiritual) yang sifatnya feminin. Semua simbol-simbol akuntansi adalah simbol-simbol materi. Simbol-simbol ini akan menggiring manajemen dan pengguna ke arah dunia materi yang pada akhirnya akan menciptakan dan memperkuat realitas materi. Manusia menjadi terkooptasi dengan materi.

Akuntansi modern yang materialistik jelas tidak kondusif untuk mendukung perjalanan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah dekontruksi terhadap akuntansi modern agar nantinya tercipta sebuah sistem akuntansi yang mampu menstimulasi perilaku manusia kearah atau ke kondisi "kesadaran ketuhanan". Kesadaran ketuhanan ini adalah kesadaran yang yang menyebabkan seseorang menyadari kehadiran Tuhan setiap saat. Pada kondisi ini yang bersangkutan akan akan selalu tunduk terhadap hukum-hukum Alloh. Akuntansi yang demikian itulah yang kita maksud dengan Akuntansi Syari'ah.

Sebelum sampai pada kondisi "kesadaran ketuhanan", akuntansi syari'ah diharapkan mampu untuk menstimulasi dan memperangkap perilaku manusia dalam jaringan kerja Ilahi yang tercipta dalam realitas tauhid. Bila manusia, dengan stimulasi dari akuntansi syari'ah, telah terperangkap dalam jaringan kerja ilahiah, maka kesadaran ketuhanan akan segera terbentuk. Penjelasan ini adalah salah satu latar belakang mengapa akuntansi syari'ah lahir dan perlu dibangun serta dikembangkan.

AKUNTANSI DAPAT MEMBENTUK LEBIH DARI SUATU SISTEM EKONOMI, BAHKAN SUATU PERADABAN

Kemajuan suatu kebudayaan menyebabkan terbentuknya peradaban (Adesy.2016:111) . Tanpa kebudayaan tidak mungkin ada peradaban.  Berkembangnya kebudayaan mendorong majunya peradaban. Akuntansi sebagai ilmu dan seni mampu membentuk suatu sistem ekonomi bahkan suatu perdaban, akuntansi sendiri terlahir dari:

  • Sejarah yakni sistem jual beli yang awalnya masih barter kemudian berubah menjadi sistem jual yang menggunakan uang sebagai alat tukar sampai sekarang.
  • Budaya, yakni kebiasaan masyarakat dalam berdagang dan membutuhkan barang-barang baru turut andil sebagai pencetus lahirnya akuntansi. Menurut E.B.Taylor dalam bahari bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan , kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut ensiklopedia sastra Indonesia budaya merupakan segala hasil budidaya manusia yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Unsurnya mencakup bahasa, ilmu pengetahuan, perekonomian, politik, adat istiadat, dan kesenian
  • Penjajahan, yakni bangsa barat yang berlayar dengan tujuan glori dan gospel
    (agama) yang kemudian juga menguasai Indonesia untuk mengambil hasil alam berupa emas hitam (cengkeh, pala, kopi, lada) dan sejumlah hasil-hasil alam lainnya untuyk dijual demi kekayaan negara mereka

Sistem jual beli ini juga yang membentuk sistem akuntansi dalam suatu masyarakat, sehingga terjadi percampuran budaya yang membentuk sistem ekonomi yang baru. Sistem ekonomi sekuler, kapitalis, dan liberal yang berkembang berimplikasi pada kehancuran peradaban ekonomi. Liberalisasi pasar nmenimbulkan kesulitan, kerusakan bagi bangsa miskin.

Perusahaan-perusahaan besar telah banyak  melakukan pelanggaran hak-hak buruh, hal asasi manusia dan kerusakan lingkungan alam hanya karena tujuannya yang terlalu menfokuskan pada pencarian laba. Begitu juga dengan kapitalis yang mengatur strategi untuk melumpuhkan, menipu dan menbuat pemikir islam menjadi ragu dengan hilangnya ide-ide ekonomi islam dalam akuntansi.

Keterbatasan kemampuan ahli syariah (dalam bidang ekonomi islam), sebagian besar mendapat pendidikan ekonomi berbasis komunis atau kapitalis, daripada ideologi islam (Adesy.2016:111). Hal yang disebabkan kurangnya dukungan dari pemerintah islam untuk ulama atau pemikir islam dalam ilmu al-quran dan assunah , dan upaya non-muslim yang menyesatkan umat islam.

Oleh karenanya dengan akuntansi yang bebas dari sekuler, kapitalis, dan liberal membuat sistem ekonomi yang berdampak pada kebudayaan semakin maju. Hasil hasil kebudayaan inilah yang mempengaruhi pertumbuhan peradaban. Sehingga kebutuhan akan akuntansi islam sangat dinanti ekonomi dunia sebagai jalan menuju peradaban islam yang adil dan sejahtera. Akuntansi islam dapat dipakai oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, sebagaimana sifatnya yang universal sehingga sistem akuntansi islam ini tidak lekang oleh waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syari'ah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun