Mohon tunggu...
Siti Mawaddah
Siti Mawaddah Mohon Tunggu... lainnya -

Siswi Kelas VII B Damora, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pipit yang Menghilang

17 Juni 2017   22:46 Diperbarui: 17 Juni 2017   22:52 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Mereka terus bercengkerama dan bermain-main sembari menunggu Pipo pulang. Namun, yang ditunggu tak kunjung pulang. Anak-anak mulai resah, terutama si anak betina. Dia terus-menerus menanyai ibunya tentang mengapa ayahnya tak pulang-pulang.

            “Mama, dimana papa, mengapa belum kembali?”

            “Tenang saja, papa sedang mencari makanan untuk kita”

            “Tapi kenapa lama sekali?”

            “Mungkin papa kemalaman. Insya Allah, besok sebelum matahari terbenam papa sudah kembali”

            “Benarkah?”

            “Benar, sekarang lebih baik kau tidur”

            “Baik Mama, aku akan mendoakan papa sebelum tidur”, sahut anak pipit kemudian berlari menuju kamarnya.

            Ketiga anak pipit itu beranjak naik ke ranjang masing-masing dan segera tertidur. Sementara induk pipit tidak bisa tidur. Dia merasa resah semalaman dan terus memikirkan keadaan suaminya. Akhirnya, setelah terjaga selama lima jam, dia pun tertidur.

            Keesokan harinya, seusai sarapan, Popo mengajari anak-anaknya terbang. Mereka belajar dengan cepat. Popo mengajak mereka terbang ke sekitar rumahnya dan mengunjungi tetangga-tetangga mereka. Tak terasa, hari sudah menjelang malam. Matahari hampir terbenam seluruhnya, namun Pipo belum juga kembali. Anak-anak pipit mulai menangis. Mereka khawatir dengan ayah mereka. Untungnya, Popo pintar menanganinya. Dia berhasil menenangkan anak-anaknya dan menutupi keresahannya sendiri.

            Tetapi, doa anak-anak pipit belum terkabulkan, kegembiraan belum juga sampai ke keluarga pipit tersebut. Keesokan harinya Pipo belum juga pulang, begitu juga esok dan esoknya lagi. Hingga, setelah enam hari tidak ada kabar, Popo memutuskan mencari suaminya. Maka, dia mengumpulkan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun