Mohon tunggu...
Siti Humairo
Siti Humairo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ 2019

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problema Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

31 Oktober 2022   20:43 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:50 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Empat imperatif fungsional atau skema AGIL yang dikemukakan Parsons dapat dijadikan dasar analisis pengimplementasian unruk mengatasi problem sistem pendidikan dimasa sekarang ini. Adaptasi yang harus dilakukan oleh sistem pendidikan dengan keadaan lingkungan yang mengharuskan kita menjalankan proses belajar mengajar dari rumah sehingga pengajar dan peserta didik harus bisa beradaptasi dan kembali mengembangkan potensi diri dengan teknologi yang menjadi penunjang kegiatan pembelajaran serta dimasa peralihan normal pasca pandemi harus dapat kembali beradaptasi dengan siswa yang terbiasa belajar online untuk memberikan motivasi kembali belajar secara tatap muka dengan metode pembelajaran yang lebih baik lagi. 

Berdasarkan penelitian Fitriyani dan Fernandes (Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran, 2, Agustus 2020: 16) Sejak dikeluarkannya Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (COVID-19) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, SMA Negeri 4 Bukittinggi mengeluarkan kebijakan untuk melakukan proses belajar mengajar secara online. 

Oleh sebab itu, guru dan siswa harus mampu menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran online tersebut begitupun ketika kembali offline. Proses pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 4 Bukittinggi adalah WhatsApp, Google Classroom, Zoom, Telegram, Email, Link Web yang disediakan oleh sekolah. 

Goal atau pencapaian tujuan, dimasa pandemi ini sistem pendidikan harus kembali merancang tujuan yang lebih spesifik lagi dengan kembali menyesuaikan kurikulum pembelajaran online yang tidak bisa disamakan kuantitas dan kualitasnya dengan pembelajaran tatap muka. Integras, seluruh sub sistem yang terdapat dalam sistem pendidikan seperti Kemendikbud, pendidik, siswa maupun mahasiswa harus saling terintegrasi dan bekerjasama menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. 

Misalnya mahasiswa sebagai agen of change dapat membantu masyarakat yang kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah dengan membuat kelompok belajar disuatu wilayah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Latensi, dalam memelihara pola pembelajaran online dan menumbuhkan motivasi untuk pelaksanaan pembelajaran meskipun masih dilakukan secara daring, maka pemerintah dalam hal ini Kemendikbud sebagai pemegang kekuasaan untuk mengeluarkan kebijakan, harus dapat memberikan arahan-arahan kepada lembaga-lembaga pendidikan atau sekolah, dapat juga dengan memberikan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar secara daring, dalam masa pembelajaran yang serba tergantung pada jaringan internet salah satu yang menjadi kendala adalah banyak yang mengeluhkan borosnya kuota internet sehingga harus mengeluarkan biaya terus menerus untuk membeli kuota internet hal ini pun coba diatasi oleh pemerintah dengan memberikan subsidi kuota gratis untuk dosen, guru, siswa dan mahasiswa.

KESIMPULAN

Pandemi covid 19 yang terjadi selama lebih dari dua tahun lamanya sejak awal Maret 2020 hingga saat ini yang masih dalam masa peralihan dengan kasus yang masih ada pula, telah membuat banyak perubahan dalam segala bidang kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang ataupun sistem pendidikan di Indonesia. 

Pendidikan Indonesia masih terus beradaptasi dengan berbagai tantangan yang ada  dimasa pandemi ini. Karena bagaimanapun pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan harus tetap berjalan dalam kodisi dan situasi seperti apapun, karena belajar mengajar dapat dimaknai sebagai proses memanusiakan manusia yang tidak boleh berhenti. 

Dimasa pandemic covid 19 ini untuk tetap dapat mencapai tujuan dari pembelajajaran maka diperlukan adanya keseimbangan struktural fungsional dimasyarat dengan sub sub sistem dalam hal ini sistem pendidikan dapat menjalankan peran dan fungsinya masing-masing baik itu pemerintah atau kemendikbud, guru ataupun dosen sebagai pendidik, siswa dan mahasiswa untuk tetap menjalankan tugasnya menuntut ilmu dan orang tua yang perannya menjadi sangat penting dimasa ini untuk mendampingi anak-anaknya dalam proses pembelajaran jarak jauh. Berbagai tantangan yang ada pendidikan dimasa pandemi ini dapat di analysis melalui imperative fungsional atau skema AGIL Talcot Parsons yang merupakan suatu konsep yang perlu ada dalam suatu sistem, yaitu adanya Adaptasi, Goals atau tujuan pencapaian, Integritas dan Latensi.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun