Ketika mereka bertiga sedang berunding, kemudian Aisyah sebab kecemburuannya yang berlebihan dan amarahnya kepada Rasul. Hingga sampai membuat Abu Bakar ingin memuku Aisyah.
Namun, saat itu juga Aisyah berlindung di balik Rasulullah Saw. kemudian Rasulullah Saw menegur Abu Bakar ra "Aku tidak mengiginkan hal ini darimu!"
Setelah itu, Rasulullah Saw berkata kepada Aisyah "Tidakkah kau lihat, bagaimana aku telah menyelamatkan engkau dari kemarahan ayahmu?" (HR. Muslim)
Pelukan dan Kasih Sayang
Dilansir dari NU Online, bahwasanya Rasulullah Saw marah sebab Aisyah masih menyimpan kecemburuannya kepada Khadijah ra, istri pertama Rasulullah Saw yang sudah wafat. Di tengah kemarahannya, Rasulullah Saw berkata "Pejamkanlah matamu!"
Kemudian, Rasulullah Saw mendekat ke arah Aisyah ra, kemudian memeluknya dan berkata: "Ya Khumairahku, rasa marah telah pergi usai aku memelukmu." (HR. Muslim).
Teguran yang Tegas dan Tepat
Rasulullah Saw, dalam menghadapi sifat amarahnya dan istrinya, beliau memahami situasi dan kondisi. Sehingga, apa yang dilakukannya sesuai dengan perbuatan apa yang dilakukan oleh istrinya. Sebagaimana suatu kisah diceritakan:
Aisyah ra pada suatu saat pernah berkata dengan nada bercanda kepada Shafiyah yang memiliki postur tubuh pendek. Kemudian Rasulullah Saw menegur Aisyah ra, dengan berkata "Sungguh, kau telah mengatakan satu perkataan yang bila bercampur dengan air di lautan maka akan rusaklah laut tersebut," (HR. Tirmidzi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H