Mohon tunggu...
siti hajar anaswa
siti hajar anaswa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Geliat Kepemimpinan Digital: Menguak Strategi Leadership ala Ridwan Kamil

1 Januari 2024   13:00 Diperbarui: 1 Januari 2024   14:29 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Era digital telah menjadi tonggak sejarah yang mengubah lanskap kehidupan secara menyeluruh, mempengaruhi ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor ini mendorong perlunya penyesuaian dan inovasi di semua tingkatan, khususnya oleh para pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengarahkan organisasi atau wilayah yang mereka pimpin. Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, pemimpin di era ini dihadapkan pada tuntutan untuk memanfaatkan dan memahami implikasi teknologi tersebut.

Pemimpin di era digital tidak hanya diharapkan untuk menjalankan tugas-tugas tradisional kepemimpinan, tetapi juga untuk menjadi pionir dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam sebuah buku "Digital Leadership" karya Assoc. Prof. Dr. H. Vip Paramarta dkk, dipaparkan bagaimana pemimpin dapat efektif mengelola, mengarahkan, dan memanfaatkan teknologi digital guna mencapai tujuan organisasi. Buku ini menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan digital sebagai kemampuan bukan hanya memahami teknologi, melainkan juga adaptasi terhadap perubahan serta pengembangan kreativitas dan inovasi.

Pemimpin di era digital dihadapkan pada tantangan kompleks, di antaranya adalah kemampuan untuk terus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah, bersaing dan berkolaborasi secara efektif dengan pemangku kepentingan, dan memahami serta memanfaatkan potensi teknologi digital secara menyeluruh. Keberhasilan kepemimpinan di era digital diukur tidak hanya dari aspek klasik kepemimpinan, tetapi juga dari kemampuan untuk menghadapi tantangan inovatif dan menggali peluang yang muncul seiring dengan transformasi digital. Kepemimpinan tradisional yang kaku dan tidak responsif terhadap revolusi digital dapat berujung pada keterlambatan, ketidakpuasan, dan ketidaksetaraan. Dalam konteks ini, digital leadership menjadi suatu keharusan mutlak, menjadi pilar utama dalam memastikan keberlanjutan, stabilitas, dan inklusivitas organisasi atau wilayah yang dipimpin. Oleh karena itu, pemimpin di era digital tidak hanya diharapkan untuk memimpin, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan yang memandu organisasi atau wilayah ke arah kesuksesan dalam era digital yang terus berkembang.


Konsep digital leadership adalah konsep yang menggambarkan kemampuan untuk memimpin dan mengelola organisasi atau wilayah dalam era digital yang terus berkembang (Suhsmith, 2023). Konsep digital leadership mencakup beberapa elemen kunci yang membentuk pondasinya. Pertama, visi digital menuntut kemampuan untuk menggambarkan bagaimana teknologi digital dapat mendukung tujuan organisasi atau wilayah. Selanjutnya, strategi digital melibatkan perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah untuk merealisasikan visi tersebut. Kepemimpinan digital menjadi esensial dalam memotivasi dan menginspirasi partisipasi dalam transformasi digital. Tak kalah pentingnya, inovasi digital melibatkan kemampuan menciptakan solusi kreatif berbasis teknologi. Terakhir, kolaborasi digital menjadi landasan untuk berinteraksi dengan berbagai pihak melalui teknologi digital, baik internal maupun eksternal.

Teori adaptasi organisasi terhadap teknologi digital melibatkan langkah-langkah seperti mengintegrasikan teknologi digital ke dalam operasional, mengubah budaya organisasi untuk mendukung perubahan dan inovasi, serta mengembangkan kapabilitas adaptif dan inovatif (Lesnussa et al., 2023). Tahap adaptasi terdiri dari eksplorasi, integrasi, rekonfigurasi, dan transformasi, yang masing-masing mencerminkan perjalanan organisasi dalam mengenal, mengintegrasikan, merekonfigurasi, dan mentransformasi diri menjadi organisasi digital yang sepenuhnya.

Sumber daya manusia dan perubahan perilaku dalam konteks kepemimpinan digital adalah aspek yang berkaitan dengan bagaimana pemimpin dapat mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang menjadi bagian dari organisasi atau wilayah yang dipimpin, serta bagaimana pemimpin dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku karyawan atau masyarakat agar sesuai dengan tujuan dan nilai organisasi atau wilayah yang dipimpin. Dalam konteks ini, Prof. Agus Pramusinto, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), mengungkapkan pentingnya kepemimpinan digital dalam menghadapi transformasi digital. Beliau menyoroti perlunya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengadopsi sistem baru yang cepat dan inovatif, sambil menekankan urgensi pelatihan digital bagi sumber daya manusia (SDM) (Komisi Aparatur Sipil Negara, 2022). Buku "Leadership di Era Digital" oleh CV. Insan Cendekia Mandiri juga menyoroti pentingnya pemimpin dalam memahami dan peka terhadap penggunaan media digital, serta mempraktikkan komunikasi kepemimpinan yang efektif untuk memastikan kinerja optimal setiap anggota organisasi.


Salah satu contoh praktik kepemimpinan di era digital yang menarik untuk dikaji adalah Ridwan Kamil. Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil adalah seorang arsitek dan politisi Indonesia. Beliau telah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang arsitektur dan urban design, serta pengalaman bekerja di berbagai proyek arsitektur di Indonesia dan luar negeri. Kang Emil memasuki dunia politik pada 2013 dengan mengajukan diri sebagai calon Wali Kota Bandung melalui Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Ia berhasil memenangkan pilkada dengan mendapatkan 45,25% suara (Hadi, 2023). 

Ridwan Kamil memiliki visi dan misi yang jelas, inspiratif, dan berorientasi pada masa depan, yang menjadi arah dan tujuan bagi organisasi atau wilayah yang dipimpin. Visi dan misi ini mencerminkan elemen visi digital dari konsep digital leadership, yaitu kemampuan untuk memvisualisasikan dan mengomunikasikan bagaimana teknologi digital dapat membantu organisasi atau wilayah mencapai tujuannya.


Sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki visi "Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi" (Terwujudnya Jawa Barat sebagai jawara baik material maupun spiritual melalui inovasi dan kolaborasi), sedangkan misinya antara lain membentuk manusia yang berlandaskan Pancasila, membina masyarakat. masyarakat yang berbudaya, mengembangkan perekonomian yang berdaya saing, meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, serta memperkuat tata kelola dan pelayanan publik yang bersih, transparan, dan berbasis digital (Sutrisno, 2019).

Dari visi dan misi tersebut, terlihat bahwa Ridwan Kamil memiliki pandangan yang jauh ke depan tentang peran teknologi digital dalam mencapai tujuan organisasi atau wilayah yang dipimpin. Ridwan Kamil juga mampu mengkomunikasikan visi dan misinya dengan baik kepada karyawan atau masyarakat, sehingga dapat membangun kesadaran dan kepercayaan terhadap transformasi digital yang dilakukan. Ridwan Kamil juga mampu mengintegrasikan visi dan misi digitalnya dengan visi dan misi organisasi atau wilayah secara keseluruhan, sehingga tidak terjadi konflik atau ketidaksesuaian antara keduanya.


Sebagai pemimpin digital, Ridwan Kamil telah berhasil mengimplementasikan berbagai program berbasis digital yang membantu mencapai tujuan pemerintahannya. Salah satu program unggulan Ridwan Kamil adalah "Jabar Quick Response (JQR)". JQR adalah program pertama dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang diluncurkan pada 18 September 2018. Program ini tidak hanya menjadi kanal aduan kemanusiaan bagi masyarakat Jawa Barat, tetapi juga menyediakan solusi dan pertolongan pertama dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan dan darurat. Inovasi teknologi yang diterapkan oleh Ridwan Kamil dalam program ini mencerminkan komitmennya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. 

Beberapa langkah strategis yang dilakukan Ridwan Kamil untuk mewujudkan program JQR antara lain: 

  • Membuat saluran khusus, baik melalui media sosial dengan kata kunci 'Jabar Quick Response' atau pesan singkat di akun JQR, untuk menampung keluhan seputar masalah kemanusiaan yang dihadapi oleh masyarakat (Ramdhani & Assifa, 2018).
  • Berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai entitas, seperti rumah sakit, yayasan sosial, organisasi kemasyarakatan, dan lain-lain, guna merespons pengaduan masyarakat Jawa Barat secara cepat dan tepat (Maria, 2023).
  • Menetapkan 9 prioritas masalah yang dapat dilayani JQR, yaitu sakit dan darurat kesehatan, disabilitas, pendidikan, bencana alam, lingkungan hidup, sosial, ekonomi, infrastruktur, dan lain-lain (Maria, 2023).


Selain itu, Ridwan Kamil juga telah meluncurkan program "Desa Digital". Program ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah penyebaran teknologi dan informasi di pedesaan. Dengan program ini, Ridwan Kamil berusaha untuk mempersempit kesenjangan digital antara kota dan desa. 

Beberapa langkah strategis yang dilakukan oleh Ridwan Kamil untuk mewujudkan program ini antara lain: 

  • Mengembangkan akses internet ke 5.300 desa di Jawa Barat (Rilis Humas Jabar, 2022).
  • Melaksanakan program One Village One Product (OVOP) dengan dukungan Pusat Digital Desa (Talesa) (Bisnis.com, 2019).
  • Melibatkan generasi milenial untuk menjadi CEO di perusahaan desa dalam program Patriot Desa (Bisnis.com, 2019).
  • Memberikan dana modal kepada 500 BUMDes yang berhasil mencapai prestasi di wilayah Jawa Barat (Bisnis.com, 2019).
  • Program Desa Digital telah resmi diluncurkan di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Indramayu.


Ridwan Kamil juga aktif menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi, edukasi, dan partisipasi publik. Ia memiliki akun Instagram @ridwankamil (diikuti oleh lebih dari 21 juta pengikut) dan akun Twitter @ridwankamil (diikuti oleh lebih dari 5 juta pengikut). Melalui media sosial, Kang Emil sering membagikan informasi, gagasan, inspirasi, dan motivasi kepada masyarakat. Ia juga sering berinteraksi dengan warga, baik untuk menjawab pertanyaan, menerima saran, maupun menanggapi kritik.


Penghargaan yang diterima Ridwan Kamil, seperti "The Inspirational Leader" dan "The Most Adaptive Regional Leader", menunjukkan bahwa strategi digital leadership-nya telah diakui dan dihargai. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan digital tidak hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan nilai dan manfaat bagi masyarakat.


Meskipun strategi kepemimpinan digital yang diadopsi oleh Ridwan Kamil menerima apresiasi, namun tidak terlepas dari kritik dan tantangan. Beberapa kritik mencakup pandangan bahwa media sosial tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran media konvensional dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Selain itu, terdapat kekhawatiran terkait potensi media sosial dalam menyebarkan isu-isu hoax, hate speech, dan cyberbullying yang dapat merugikan citra pemerintah dan pemimpin. 


Kritik lain menyoroti ketidakpekaan terhadap isu-isu sosial, termasuk LGBT, yang bisa menimbulkan kontroversi di masyarakat. Ridwan Kamil juga dihadapkan pada tantangan seperti resistensi birokrasi, kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta isu-isu sosial dan politik yang sensitif. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetensi diri dan tim, serta pembangunan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.


Dengan mengamati geliat kepemimpinan abad digital yang diwujudkan oleh Ridwan Kamil, dapat disimpulkan bahwa strategi Digital Leadership yang diterapkannya membuktikan ketangguhan dalam menghadapi dinamika era teknologi. 

Melalui penerapan konsep ini, Ridwan Kamil mampu mengintegrasikan inovasi digital dengan kepemimpinan yang responsif, membuka pintu bagi partisipasi masyarakat, dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Dengan demikian, terbukti bahwa paradigma kepemimpinan digital bukan hanya suatu tren, melainkan fondasi yang relevan untuk mencapai kemajuan dalam era modern ini. 


Referensi

Bisnis.com. (2019). Ridwan Kamil Bangun Desa Digital, Lengkap dengan Akses Internet. Tempo.Co.

Hadi, F. (2023). Perjalanan Politik Kang Emil: Walkot Bandung, Gubernur Jabar, Kini Gabung Golkar. KumparanNews.

Komisi Aparatur Sipil Negara. (2022). Kunci Transformasi Digital, Kemajuan Teknologi Harus Diimbangi Pembangunan SDM Kompeten.

Lesnussa, R., Pramarta, V., Carlof, C., Putri, R. D., & Desara, Muh. M. (2023). Strategi Pengembangan Kapabilitas Organisasional Dalam  Era Digital Fokus Pada Adaptasi Dan Inovasi. JMCBUS : Journal of Management and Creative Business, 1(3).

Maria, S. (2023). Jabar QR Menyelesaikan Masalah Kemanusiaan dengan Cepat dan Tepat. IDN Times.

Paramarta, V., Sedarmayanti, Sunarsi, D., & Yuliaty, F. (2022). Digital Leadership (Kepemimpinan Digital). DeepPublish.

Ramdhani, D., & Assifa, F. (2018). Luncurkan Jabar Quick Respons, Ridwan Kamil Ingin Negara Cepat Tanggap. Kompas.Com.

Rilis Humas Jabar. (2022). T20 INDONESIA 2022, Ridwan Kamil Paparkan Transformasi Desa Digital di Jawa Barat. Portal JabarProv.Go.Id.

Siagian, A. O., Junita, A., Habibi, D., & Haryati, D. (2021). Leadership di Era Digital. CV. Insan Cendekia Mandiri.

Suhsmith. (2023). What is Digital Leadership? A Brief Guide. Sprint Zeal.

Sutrisno, D. (2019). Ini Lima Visi dan Sembilan Prioritas Pemprov Jabar Hingga 2023. IDN Times Jabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun