Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika arus membawaku pergi

1 Februari 2025   21:35 Diperbarui: 1 Februari 2025   21:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arus deras menggulung hati,  

membawa jauh tanpa pamrih diri,  

ombak memecah sunyi berlari,  

entah kemana takdir menanti.  

Langit kelam mendung menyepi,  

angin berbisik lirih sekali,  

di antara gelombang yang tak henti,  

kusimpan doa dalam sanubari.  

Tak selalu laut biru berseri,  

kadang badai datang menari,  

namun keyakinan tetap bersemi,  

bahwa esok fajar berseri.  

Jika arus membawaku pergi,  

takkan kubiarkan hanyut sendiri,  

sebab di ujung samudra ini,  

ada cahaya menanti pasti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun