Kesejahteraan yang hakiki idaman para guru honorer dapat menjadi kenyataan apabila melakukan berbagai hal diantaranya yaitu melakukan gerakan politik administrasi, gerakan politik konsolidasi dan gerakan sosial-ekonomi.
Gerakan politik administrasi dapat dilakukan bagi PGRI khususnya para guru honorer dengan gerakan menata administrasi organisasi dan sistem rekrutmen keanggotaan yang selama ini anggota PGRI hanya guru-guru formal saja. Perlu penambahan anggota guru-guru honorer selain dari kalangan guru formal, bisa dengan yang non formal.
Gerakan politik konsolidasi dilakukan dengan berupaya memperkuat gerakan organisasi mulai dari pusat ke cabang-cabangnya. PGRI pusat selalu ada komunikasi dengan segala cabang-cabang di Indonesia khususnya guru-guru yang ada di Jawa Tengah dengan berbagai kegiatan. Mulai dari pelatihan-pelatihan khususnya pelatihan tentang softskill kewirausahaan sehingga para guru honorer tidak hanya mengandalkan gaji yang dirasa kurang, workshop dan sekolah tentang keguruan.
Terakhir adalah gerakan sosial-ekonomi, di sini PGRI melakukan pembentukan sebuah koperasi khususnya diberbagai cabang-cabang daerah yang terdapat guru-guru honorer. Dari hasil keuntungan yang diperoleh koperasi dikumpulkan untuk membantu para guru honorer yang membutuhkan.Â
Serta bidang pendidikan membentuk sebuah sekolah dalam naungan PGRI dengan bekerja sama guru-guru honorer dalam berbagai daerah di Indonesia, sektor pertanian dengan dapat bekerja sama para guru honorer yang memiliki sawah sendiri. Sehingga kesejahteraan yang didambakan oleh guru-guru honorer selama ini dapat terwujud dengan baik sesuai yang diharapkan tanpa ada halangan dan hambatan atas solusi yang diberikan Pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H