Di antara debu kehidupan yang beterbangan,
ketulusanmu tetap terang tanpa kabut,
tak tergerus oleh angin kepentingan,
menjadi bintang di langit yang tak pernah pudar.
Langkahmu perlahan, namun pasti,
menghapus jejak duka tanpa berkata,
kau hadir seperti embun di pagi hari,
membasuh hati yang lelah tanpa meminta apa-apa.
Dalam kerasnya dunia yang berlari,
ketulusanmu adalah pelukan yang lembut,
tak terlihat, namun selalu menemani,
seperti matahari di balik awan mendung.
Kau ajarkan aku arti cinta yang diam,
tanpa suara, tanpa pamrih yang terlontar,
di tengah hiruk-pikuk pencarian fana,
kau adalah ketulusan yang tak pernah hancur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H