Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu Kehidupan

8 Oktober 2024   14:15 Diperbarui: 8 Oktober 2024   14:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara debu kehidupan yang beterbangan,
ketulusanmu tetap terang tanpa kabut,
tak tergerus oleh angin kepentingan,
menjadi bintang di langit yang tak pernah pudar.

Langkahmu perlahan, namun pasti,
menghapus jejak duka tanpa berkata,
kau hadir seperti embun di pagi hari,
membasuh hati yang lelah tanpa meminta apa-apa.

Dalam kerasnya dunia yang berlari,
ketulusanmu adalah pelukan yang lembut,
tak terlihat, namun selalu menemani,
seperti matahari di balik awan mendung.

Kau ajarkan aku arti cinta yang diam,
tanpa suara, tanpa pamrih yang terlontar,
di tengah hiruk-pikuk pencarian fana,
kau adalah ketulusan yang tak pernah hancur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun