Seperti yang telah disinggung sebelumnya, baik AS maupun China memiliki kepentingannya masing-masing di Kawasan Asia Timur. Dalam menganalisis kasus di atas, penulis menggunakan kerangka konsep kepentingan nasional. Kepentingan nasional merupakan serangkaian prioritas suatu negara mengenai tindakan yang akan dilakukan negara tersebut terhadap hubungannya dengan negara-negara lain.Â
Kepentingan tersebut dapat berupa hal-hal yang menjadi penting dalam kondisi internal negara tersebut, contohnya seperti hak asasi manusia, militer, ekonomi, dan sebagainya.Â
Atas dasar hal itu, kepentingan nasional menentukan tindakan politik suatu negara yang akan menjadi salah satu pilar utama dalam hubungan internasional. Tidak ada standar yang dapat menentukan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kepentingan nasional karena setiap negara memiliki bias dan kepentingan nasionalnya masing-masing.Â
Jika kepentingan suatu negara terganggu, maka negara tersebut cenderung akan melakukan cara-cara tertentu guna melindungi kepentingannya, biasanya dalam bentuk soft diplomacy hingga hard diplomacy (Nye, 1999).
Dalam kasus penempatan THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan tersebut, terlihat bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan nasional di bidang militer dan politik, baik terhadap Korea Selatan, Korea Utara maupun China.
Karena kepentingan AS berbenturan dengan kepentingan negara-negara terkait, maka timbullah sebuah permasalahan baru karena tiap negara ingin melindungi kepentingan nasionalnya masing-masing. Penempatan THAAD tersebut telah memicu perlombaan senjata regional dan ketidakstabilan kawasan (Revere, 2016).Â
Di satu sisi, THAAD akan menyebabkan Korea Utara mengembangkan senjata nuklir yang lebih maju, hubungan Korea Selatan-China akan semakin merenggang akibat keputusan Korea Selatan yang dapat dianggap sebagai bagian dari strategi kepentingan nasionalnya untuk menjaga kekuatan nasionalnya dengan bantuan AS.
Di sisi lain, China dan Rusia sebagai negara penentang adanya THAAD mungkin di masa depan akan mengambil tindakan seperti meningkatkan teknologi militernya untuk menahan Korea Selatan dan Amerika Serikat.Â
Dengan kata lain, penempatan THAAD ini dapat menghasilkan konfrontasi baru antara AS-Korea Selatan melawan China-Rusia-Korea Utara, yang akan memiliki ketegangan mirip seperti era Perang Dingin.
Dengan menggunakan konsep kepentingan nasional, dapat disimpulkan bahwa penempatan THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan ini ditujukan bukan hanya untuk menangkal serangan rudal dan nuklir yang akan diluncurkan oleh Korea Utara dan menstabilkan kembali wilayah Asia Timur, namun juga sebagai upaya AS dalam memperlemah keamanan China melalui penempatan THAAD di Korea Selatan, membatasi kekuatan China, serta upaya AS untuk menjadi penyeimbang kekuatan China di kawasan tersebut.Â
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa ketika AS melakukan tindakan tersebut, banyak negara terkait yang merasa kepentingan nasionalnya terganggu, sehingga justru tujuan yang diinginkan AS di kawasan ini belum dapat terwujud karena upaya AS sendiri yang memicu perlombaan senjata regional dan ketidakstabilan kawasan.