Disiplin terhadap diri sendiri
Hal ini sangat penting, supaya kita terbiasa dengan disiplin kepada orang lain. Banyak yang berpendapat bahwa semakin kesini tingkat disiplin semakin menurun. Namun, apakah hal ini sepenuhnya benar? Ada beberapa contoh cuplikan kreatif ketika mahasiswa menjadi panitia atau pas ikut organisasi.
Contoh satu.Â
pada saat menjadi mahasiswa atau siswa. Mengadakan rapat pukul 08.00 WIB. Namun ternyata pada akhirnya dimulai pada pukul 09.00 karena menunggu teman-teman yang lain.Â
Fenomena ini sering terjadi bukan? Eit.. Tapi generasi sekarang punya ide supaya pada ontime, yaitu dengan menerapkan denda setiap menit keterlambatan. Cukup kreatif walaupun menguras kocek rupiah cukup besar juga. Bahkan kalau diperhatikan tabungan dari uang denda bisa dibuat makan-makan untuk pembubaran panitia.
Saya cukup heran dengan kondisi ini, mereka menjadi panitia yang tidak dibayar, mengeluarkan energi dan tenaga kok malah tombok alias membayar. Bagus sebenarnya untuk melatih disiplin, bagi yang disiplin ini sangat menguntungkan.Â
Atau ada lagi contoh seperti ini,
Rapat pukul 09.00 WIB, panitia berjumlah 10 orang namun pada saat pukul 09.00 yang baru hadir 2 orang. Akhirnya dua orang tersebut menunggu hingga pukul 10.00 WIB. apabila tidak ada konsekuensi keterlambatan, maka pada rapat tersebut mengorbankan dua orang yang sudah tepat waktu. Sama artinya mengerjai orang yang sudah disiplin karena sebagian besar tidak disiplin. Apabila kebiasaan ini berlarut-larut maka akan mengganggu iklim organisasi atau kepanitiaan bahkan bisa menjadi kebiasaan.Â
Atau contoh ketiga,Â
Pada saat rapat menentukan waktu rapat, koordinator bilang, "okay, besok kita rapat jam 09.00 WIB ya, supaya nanti kalau pada telat paling enggak jam 10.00 udah mulai." Nah lo. Ini dalam perspektif saya bahwa sang koordinator memang sudah siap dan mengharapkan peserta rapat dan mulai pukul 10.00. Dan kalau seperti itu pasti banyak yang memilih untuk datang pukul 10.00.Â
Dari beberapa kasus tersebut, saya punya tips buat teman-teman yang mengadakan rapat khususnya mahasiswa yang saya yakin super sibuk dan berbeda fakultas dalam satu organisasi atau kepanitiaan:
- Buat timeline rapat
Ini hal yang wajib, buat koordinator harus punya timeline kapan saja akan mengadakan rapat. Sehingga setiap anggota sudah mengetahui kesibukan selama menjadi panitia kegiatan.
Buat peraturan rapat
Ini penting, pastinya dimusyawarahkan untuk peraturan yang akan dibuat. Supaya bisa disepakati secara bersamaan. Bukan kehendak satu atau dua orang saja.
Buat target rapat yang jelas
Targetan dan bahasan rapat harus jelas supaya peserta rapat dapat mempersiapkan diri dan menyiapkan bahan laporan dalam rapat.
Waktu yang efektif
Rapat tidak perlu lama-lama. Apalagi kalau rapat hanya dihadiri oleh koordinator. Pastinya hanya menyampaikan laporan. Buka tepat waktu dan tutup rapat tepat waktu.
Fokus mencari solusi
Rapat tidak melulu tentang laporan bukan? Pasti punya kendala dan permasalahan masing-masing. Sangat penting untuk to the point permasalahan yang ada dan diperlukan orang orang yang solutif seperti bu tejo.Â
Kemauan tim untuk belajar bersama
Supaya semua bisa menyepakati timeline dan konsekuensi keterlambatan, sosialisasikan bahwa ini sebagai sarana belajar bersama dan melatih diri sendiri untuk lebih disiplin.Â
Sebenarnya, apabila setiap individu sudah paham dari disiplin saya rasa fenomenafenomena diatas tidak akan terjadi. Lalu bagiaman caranya agar kita dapat disiplin terhadap diri sendiri? Hal yang paling mudah adalah melatih disiplin dari hal yang kecil, seperti disiplin bangun tidur, disiplin menjalankan ibadah, disiplin makan, disiplin mencuci pakaian, disiplin membersihkan kamar dan hal-hal kecil lain yang berhubungan dengan diri sensiri. Apabila kita sudah bisa disiplin dengan diri sendiri saya yakin disiplin dalam berubungan dengan oranglain dan organisasi akan terbentuk secara otomatis. Mari kita bangun disiplin dari sekarang dan mematahkan mitos Waktu Indonesia Karet ataupun guyonan membandingkan waktu Indonesia dengan Jepang. Mungkin teman-teman ada contoh kasus lain? atau  cara lain? Bisa share di komentar. Terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H