Mohon tunggu...
Siti Baidama Wainsaf
Siti Baidama Wainsaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja

3 Juli 2024   10:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   10:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

betapa hancur dan pilunya hatiku ketika mendengar kabar bahwa dirimu telah tiada. 

tahukah engkau pilunya diri ini dengan setiap linangan air mataku mengingat dirimu

ayah, kepada pundak siapa lagi aku harus bersandar ketika diri ini risau

kepada siapa lagi aku harus bercerita tentang semua duka laraku

ayah,

belum sempat kupersembahkan toga ini padamu, kau telah pergi ke alam nirwana

senja dikala itu adalah kenangan terakhir kita, 

senja dikala itu mengajarkanku bahwa semanis dan seindah apapun senja akan tetap meninggalkanku 

bukan karena keinginannya tetapi sudah menjadi ketentuan semesta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun