FOMO atau Fear Of Missing Out atau rasa takut ketinggalan merupakan fenomena yang banyak dirasakan oleh sebagian besar orang saat ini. FOMO juga dapat menyebabkan stres pada kehidupan seseorang dan dapat mempengaruhi siapa saja. Bahkan beberapa orang juga dapat menanggung risiko yang besar karena FOMO.
Sebelum membahas tentang cara atasi FOMO, akan lebih baik apabila Anda mengenali terlebih dahulu bagaimana FOMO dalam hidup Anda. Hal ini supaya Anda dapat lebih mudah dalam mengatasi FOMO sehingga tidak akan mempengaruhi kebahagiaan yang Anda miliki secara negatif.
Ketakutan pada FOMO mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain mengalami atau memiliki hal-hal yang menyenangkan dan lebih baik ketimbang Anda. FOMO melibatkan perasaan iri yang mendalam dan mempengaruhi harga diri yang Anda miliki. Hal ini juga seringkali diperparah dengan beberapa media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Perlu Anda ketahui bahwa FOMO bukan hanya perasaan seperti mungkin ada hal-hal yang lebih baik yang dapat Anda lakukan saat ini, tetapi juga perasaan bahwa Anda kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang secara fundamental penting yang dialami orang lain saat ini.Â
Hal ini dapat berlaku untuk apa saja, mulai dari nonton film sampai pada prestasi di sekolah. FOMO selalu melibatkan rasa tidak berdaya seolah Anda kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang besar.
Apalagi sejak munculnya media sosial yang membuat Anda semakin mudah mengalami FOMO karena media sosial sendiri seakan memberikan ruang untuk memamerkan apa yang orang-orang miliki. Hal ini mengkin membuat sebagian besar orang termasuk Anda menjadi membanding-bandingkan dan bertanya-tanya apa yang kurang dari diri Anda hingga akhirnya Anda pun mengalami FOMO.
FOMO dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang usia. Hal buruk yang ditimbulkan FOMO adalah meningkatnya perasaan tidak bahagia.Â
Selain itu, FOMO juga dapat menyebabkan keterlibatan yang lebih besar dalam perilaku yang tidak sehat. Misalnya, studi di Computers and Human Behavior menemukan bahwa FOMO dikaitkan dengan gangguan mengemudi, yang dalam beberapa kasus bisa mematikan.
Penelitian menunjukkan bahwa FOMO dapat berasal dari ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan akan kehidupan. Perasaan ini lah yang akhirnya dapat mendorong kita untuk lebih sering menggunakan media sosial. Sayangnya, penggunaan sosial media seringkali membuat kita merasa lebih buruk tentang diri atau hidup kita sendiri.
Nah, berikut ini merupakan 5 cara mengatasi FOMO atau rasa takut ketinggalan.
1. Ubah fokus Anda
Ketimbang fokus kepada kekurangan Anda, akan lebih baik jika Anda mencoba memperhatikan apa yang sudah Anda miliki. Memang hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan apalagi di media sosial. Hal ini karena di media sosial kita lebih mungkin disuguhi oleh gambar atau hal-hal yang tidak kita miliki.Â
Oleh karena itu, Anda bisa memulainya dengan menambahkan orang positif ke dalam media sosial Anda, kemudian sembuyikan orang-orang yang cenderung terlalu menyombongkan diri atau bahkan yang tidak mendukung Anda.
Anda dapat mengubah feed Anda di media sosial supaya apa yang memicu FOMO dapat berkurang dan lebih banyak memuat tentang apa yang membuat Anda merasa nyaman dengan diri sendiri. Berusahalah untuk mengidentifikasi apa yang mungkin dapat memgurangi kegembiraan Anda secara online.
2. Cobalah membuat jurnal
Secara umum orang-orang  memposting di media sosial untuk mencatat hal-hal menyenangkan yang mereka lakukan. Namun, terkadang Anda mungkin mendapati diri Anda terlalu memperhatikan apakah orang memvalidasi pengalaman Anda secara online. Jika ini masalahnya, Anda dapat mencoba dengan membuat jurnal.Â
Hal ini karena membuat jurnal dapat membantu Anda mengalihkan fokus Anda dari persetujuan publik ke apresiasi pribadi atas hal-hal yang membuat hidup Anda merasa hebat. Kegiatan ini terkadang juga dapat membantu Anda keluar dari siklus media sosial dan FOMO.
3. Carilah koneksi atau hubungan nyata
Ketika merasa tertekan atau cemas, Anda mungkin akan mencari koneksi yang lebih besar. Hal ini adalah wajar karena perasaan kesepian sebenarnya merupakan cara otak untuk memberitahu bahwa kita ingin mencari hubungan yang lebih besar dengan orang lain.
Sayangnya, keterlibatan media sosial terkadang malah akan membuat Anda lari dari satu situasi buruk ke situasi yang lebih buruk lagi. Oleh karena itu, cobalah untuk bertemu dengan seseorang secara langsung.
Membuat rencana dengan sahabat, piknik kelompok, atau melakukan kegiatan sosial apa pun yang membuat Anda keluar dengan teman-teman sehingga dapat membantu Anda menghilangkan perasaan bahwa Anda ketinggalan atau melewatkannya.
4. Fokus pada syukur
Bersyukur dapat meningkatkan semangat yang Anda miliki serta orang di sekitar Anda. Selain itu, ketika Anda fokus pada bersyukur Anda akan merasa menjadi lebih baik. Hal ini juga dapat melepaskan perasaan tertekan atau cemas.Â
Ketika Anda fokus pada syukur, Anda akan menyadari betapa banyak yang sudah Anda miliki dan kemungkinan besar Anda tidak akan merasa tergoda untuk pergi ke jenjaring sosial yang menyebabkan FOMO. Fokus pada syukur sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan mental dan emosional Anda.
5. Nasihat teman
Meskipun FOMO sangat berkorelasi dengan penggunaan media sosial, penting untuk diingat bahwa FOMO adalah perasaan yang sangat nyata dan umum di antara orang-orang dari segala usia. Setiap orang merasakan tingkat FOMO tertentu pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka.
Jika Anda merasa menderita karena merasa kehilangan atau ketinggalan, Anda dapat mencoba menghubungi seorang teman untuk membantu. Selain itu, Anda juga dapat mencoba  meluangkan waktu untuk merenungkan hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup Anda.Â
Kegiatan seperti ini dapat membantu kita menempatkan segala sesuatu dalam perspektif saat kita mengumpulkan rasa memiliki yang lebih besar dan melepaskan kecemasan "kehilangan" atau "ketinggalan"pada apa pun.
Dan itulah tadi sedikit pengertian serta 5 cara mengatasi FOMO atau rasa takut ketinggalan. Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk mengatasi FOMO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H