Mohon tunggu...
Siti Aunatullah Uzma Hg
Siti Aunatullah Uzma Hg Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan di Ujung Tali

21 September 2024   21:36 Diperbarui: 21 September 2024   21:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di rumah sakit waktu terasa lambat bagi Rani. Pikiran-pikirannya berputar tentang kejadian yang baru saja terjadi. Ia tidak pernah menyangka persahabatan mereka bisa berada di titik yang begitu mengerikan.

Setelah beberapa saat, seorang dokter keluar dari ruang perawatan. "Ayla akan baik-baik saja. Luka di lengannya tidak terlalu dalam, tapi dia membutuhkan waktu untuk pulih" kata dokter itu.

Rani menghela napas lega, tapi hatinya masih berat. Dia merasa beban besar menekan dadanya.

Syla dan Lily yang berdiri di sampingnya mencoba menenangkan Rani. Tapi Rani tetap diam masih terpaku pada rasa bersalah yang menghantuinya.

Saat akhirnya mereka diizinkan masuk ke kamar Ayla. Rani berdiri di samping tempat tidur sahabatnya.

 Ayla terlihat lemah, tapi tetap tersenyum saat melihat mereka masuk.

"Maaf Ran..." bisik Ayla dengan suara pelan "Aku cuma pengen ngebantu kamu. Aku nggak mau kamu disakiti."

Air mata Rani pun tumpah. "Jangan minta maaf Ayla. Harusnya aku yang minta maaf. Aku terlalu keras sama kamu. Aku salah... Maafin aku" ucap Rani sambil menangis di samping tempat tidur Ayla.

Ayla menggeleng lemah. "Kamu nggak salah. Aku memang harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Tapi, kita bisa baikin semua ini kalau kita mau sama-sama belajar dan berubah."

Mendengar kata-kata Ayla, hati Rani terasa lebih ringan. Dia sadar, sahabat sejati bukanlah tentang siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan tapi tentang bagaimana mereka saling memaafkan dan tetap ada untuk satu sama lain di saat-saat sulit.

Syla dan Lily ikut tersenyum merasa lega melihat persahabatan mereka perlahan-lahan kembali utuh. Mereka tahu perjalanan untuk memperbaiki hubungan ini mungkin tidak mudah tapi mereka yakin selama mereka saling mendukung semua bisa kembali seperti semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun