Mohon tunggu...
sitiasyila
sitiasyila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya ingin mengembangkan bakat yang saya punya dalam hobii

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengenal gen z, generasi yang dianggap pemalas

14 Januari 2025   19:07 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mengenal gen z, generasi indonesia yang dianggap pemalas

Generasi Z (gen z) merupakan kelompok  yang lahir antara 1997-2012, telah menjadi subjek perdebatan dikalangan masyarakat indonesia. Mereka sering kali disebut sebagai "generasi pemalas" karena cara hidup dan berpikir yang berbeda dari generasi sebelumnya. Yang mungkin menganggap kecenderungan gen z terhadap teknologi dan gaya hidup yang lebih santai sebagai tanda ketidakproduktifan.  Mereka tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan perubahan sosial yang signifikan. Dimana teknologi dan internet menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mereka adalah generasi yang sangat terhubung secara global dan memiliki akses informasi yang hamper tidak terbatas. Hal ini membuat mereka lebih terbuka terhadap berbagai ide dan budaya baru. Namun, apakah benar gen z adalah generasi pemalas, atau ada penafsiran lain yang lebih komprehensif? Dalam essai ini, kita akan menggali lebih dalam karakteristik, nilai-nilai, dan prilaku gen z untuk memahami lebih dalam tentang generasi Indonesia yang dinamis ini.

KARAKTERISTIK GEN Z

  • Karakteristik utama

Digital natives: gen z adalah  generasi pertama yang tumbuh besar dengan akses internet dan teknologi digital yang luas. Mereka sangat fasih menggunakan perangkat digital seperti smartphone, laptop, dan tablet dan juga dalam menggunakan perangkat platfrom online dan perangkat digital.

Kreatif dan adaptif: cenderung kreatif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan dan teknologi. Mampu beradaptasi dengan cepat dan fleksibel terhadap perkembangan zaman yang terus berubah

Terbuka dan inklusif: menerima perbedaan dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan jenis kelamin, orientasi, seksual, agama dan budaya diindonesia.

  • Karakteristik psikologis

Kemandirian dan kebebasan menghargai kebebebasan pribadi: mengambil keputusan sendiri tanpa pengaruh orang lain karna dampak positifnya yaitu meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kualitas hidup.  namun, ada juga dampak negatifnya yaitu kegagalan menghadapi tanggung jawab, ketergantungan pada diri sendiri dan konflik dengan orang lain.

  • Karakteristik sosial

Pada zaman sekarang mencakup berbagai aspek yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial. Gen z lebih peka terhadap masalah sosial dan lingkungan, seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Mereka serintg terlibat dalam kampanye atau Gerakan yang mendukung kesadaran lingkungan atau perubahan sosial. Kecenderungan untuk konsumsi media yang beragam secara platform, dari video pendek di tiktok hingga streming di youtube, serta podcast atau music dari berbagai genre.

  • Karaktersistik Pendidikan

Gen z terbiasa dengan teknologi dan internet sejak kecil, sehingga mereka cenderung lebih nyaman belajar menggunakan perangkat digital. Mereka lebih memilih sumber daya Pendidikan digital, seperti video pembelajaran, aplikasi edukasi, dan ebook daripada buku internasional. Mereka cenderung memiliki kemampuan untuk mengevaluasi keabsahan dan kebeneran informasi yang mereka temui, terutama didunia maya. Ini penting karena mereka tumbuh di era informasi yang sangat terbuka dan terkadang penuh disinformasi. Secara keseluruhan, gen z dalam Pendidikan lebih mengutamakan fleksibilitas, relevansi, dan ketersediaan teknologi untu mendukung cara mereka belajar. Mereka mencari pengalaman yang personal, praktis, dan mengedepankan kesejahteraan mental serta sosial.

  • Karakteristik professional

Gen z mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka lebih menyukai pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas, seperti remote work atau jam kerja yang fleksibel. Banyak gen z di Indonesia memiliki minat yang tinggi pada kewirausahaan baik sebagai pekerjaan utama maupun sampingan dan mereka senang bekerjs sama dalam tim, gen z juga cenderung independent dalam mengambil inisiatif. Mereka lebih suka diberikan kebebasan untuk menyelesaikan tugas dengan cara mereka sendiri.

NILAI-NILAI GEN Z

Nilai-nilai gen z di Indonesia mencerminkan perpaduan antara tradisi dan modernitas. Berikut beberapa nilai-nilai utama:

Nilai sosial: gen z diindonesia menunjukan solidaritas yang kuat, terutama saat terjadi bencana atau krisis sosial. Mereka aktif dalam kegiatan filantropi, donasi online, atau Gerakan sosial ysang membantu masyarakat yang membutuhkan. Nilai sosial gen di Indonesia mencerminkan keseimbangan antara pengaruh global dan budaya local. Sekaligus tetap mempertahankan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.

Nilai pribadi: Gen z di Indonesia menunjukan semangat kemandirian, baik dalam mengambil keputusan maupun dalam mencari penghasilan. Mereka sangat menyadari work-life blance. Keseimbangan antara pekerjaan, hubungan sosial, dan waktu untuk diri sendiri dianggap penting. Gen z tidak menyukai Batasan yang terlalu kaku, baik ditempat kerja maupun kehidupan sehari-hari. Meskipun modern, banyak gen z di Indonesia yang tetap menjadikan agama sebagai bagian penting dari nilai pribadi mereka.

Dampak positif: Gen z di Indonesia berpotensi  membawa perubahan positif di berbagai aspek kehidupann di Indonesia, menjadikan mereka generasi yang berpengaruh dalam membangun masyarakat yang lebih modern dan inklusif terutama di dalam media sosial banyak gen z yangmenggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif, edukasi, dan inspirasi. Mereka menjadi agen perubahan dengan memanfaatkan platfrom digital untuk hal-hal yang bermanfaat.

Dampak negative: meski generasi z di Indonesia memiliki banyak nilai positif, beberapa dampak negative dapat muncul akibat pola piker, gaya hidup, dan nilai-nilai mereka. Beberapa dampak negative yang mungkin terjadi yaitu kurangnya kesabaran, gen z yang tumbuh di era sigital sering terbiasa dengan hasil instan hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk bertahan dlam situasi sulit seperti pekerjaan proyek jangka Panjang. Gen z juga sangat ketergantugan pada teknologi karna mereka sangat mengandalkan teknologi, gen z beresiko kehilangan kemampuan tradisional seperti komunikasi tatap muka atau keterampilan manual.

Anggapan bahwa generasi z di Indonesia adalah generasi pemalas perlu dilihat secara lebih mendalam dan objektif. Stereotip ini sering kali muncul karena perbedaan  pola piker, gaya hidup, dan prioritas mereka dibandingan generasi sebelumnya. Gen z cenderung mencari keeimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, lebih memilih efisiensi dan teknologi  dalam menyelesaikan tugas, serta menolak norma keja tradisional yang dianggap kaku atau tidak relevan. Namun, prilaku ini bukan berarti mereka malas, melainkan menunjukan bahwa mereka memiliki cara pandang dan pendekatan yang berbeda terhadap produktivitas dan keberhasilan. Gen z adalah generasi yang kreatif, inovatif, dan adaptif dengan teknologi, tetapi mereka juga menghadapi tantangan seperti tekanan sosial, ekspektasi yang tinggi, dan kecenderungan untuk mencari kenyamanan. Daripada melabeli mereka sebagai pemalas, masyarakat perlu memahami motivasi, nilai, dan cara kerja gen z. dengan pendekatan yang mendukung, potensi mereka dapat dimaksimalkan untuk memberikan kontribusi besar bagi lingkungan kerja, komunitas, dan masa depan Indonesia. Untuk memahami lebih dalam tentang prilaku generasi z, perlu melihat bagaimana mereka merespons perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang membentuk identitas dan cara pandang mereka dalam kebiasaan, dinamika dan implikasi mereka. Dan membutuhkan pendekatan fleksibel dan terbuka, mengingat mereka adalah generasi yang sangat dinamis. Dengan menghrgai nilai-nilai mereka, lingkungan keluarga, Pendidikan dan kerja dapat membantu mengarahkan potensi mereka kearah yang positif

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun