Nilai-nilai gen z di Indonesia mencerminkan perpaduan antara tradisi dan modernitas. Berikut beberapa nilai-nilai utama:
Nilai sosial: gen z diindonesia menunjukan solidaritas yang kuat, terutama saat terjadi bencana atau krisis sosial. Mereka aktif dalam kegiatan filantropi, donasi online, atau Gerakan sosial ysang membantu masyarakat yang membutuhkan. Nilai sosial gen di Indonesia mencerminkan keseimbangan antara pengaruh global dan budaya local. Sekaligus tetap mempertahankan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
Nilai pribadi: Gen z di Indonesia menunjukan semangat kemandirian, baik dalam mengambil keputusan maupun dalam mencari penghasilan. Mereka sangat menyadari work-life blance. Keseimbangan antara pekerjaan, hubungan sosial, dan waktu untuk diri sendiri dianggap penting. Gen z tidak menyukai Batasan yang terlalu kaku, baik ditempat kerja maupun kehidupan sehari-hari. Meskipun modern, banyak gen z di Indonesia yang tetap menjadikan agama sebagai bagian penting dari nilai pribadi mereka.
Dampak positif: Gen z di Indonesia berpotensi  membawa perubahan positif di berbagai aspek kehidupann di Indonesia, menjadikan mereka generasi yang berpengaruh dalam membangun masyarakat yang lebih modern dan inklusif terutama di dalam media sosial banyak gen z yangmenggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif, edukasi, dan inspirasi. Mereka menjadi agen perubahan dengan memanfaatkan platfrom digital untuk hal-hal yang bermanfaat.
Dampak negative: meski generasi z di Indonesia memiliki banyak nilai positif, beberapa dampak negative dapat muncul akibat pola piker, gaya hidup, dan nilai-nilai mereka. Beberapa dampak negative yang mungkin terjadi yaitu kurangnya kesabaran, gen z yang tumbuh di era sigital sering terbiasa dengan hasil instan hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk bertahan dlam situasi sulit seperti pekerjaan proyek jangka Panjang. Gen z juga sangat ketergantugan pada teknologi karna mereka sangat mengandalkan teknologi, gen z beresiko kehilangan kemampuan tradisional seperti komunikasi tatap muka atau keterampilan manual.
Anggapan bahwa generasi z di Indonesia adalah generasi pemalas perlu dilihat secara lebih mendalam dan objektif. Stereotip ini sering kali muncul karena perbedaan  pola piker, gaya hidup, dan prioritas mereka dibandingan generasi sebelumnya. Gen z cenderung mencari keeimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, lebih memilih efisiensi dan teknologi  dalam menyelesaikan tugas, serta menolak norma keja tradisional yang dianggap kaku atau tidak relevan. Namun, prilaku ini bukan berarti mereka malas, melainkan menunjukan bahwa mereka memiliki cara pandang dan pendekatan yang berbeda terhadap produktivitas dan keberhasilan. Gen z adalah generasi yang kreatif, inovatif, dan adaptif dengan teknologi, tetapi mereka juga menghadapi tantangan seperti tekanan sosial, ekspektasi yang tinggi, dan kecenderungan untuk mencari kenyamanan. Daripada melabeli mereka sebagai pemalas, masyarakat perlu memahami motivasi, nilai, dan cara kerja gen z. dengan pendekatan yang mendukung, potensi mereka dapat dimaksimalkan untuk memberikan kontribusi besar bagi lingkungan kerja, komunitas, dan masa depan Indonesia. Untuk memahami lebih dalam tentang prilaku generasi z, perlu melihat bagaimana mereka merespons perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang membentuk identitas dan cara pandang mereka dalam kebiasaan, dinamika dan implikasi mereka. Dan membutuhkan pendekatan fleksibel dan terbuka, mengingat mereka adalah generasi yang sangat dinamis. Dengan menghrgai nilai-nilai mereka, lingkungan keluarga, Pendidikan dan kerja dapat membantu mengarahkan potensi mereka kearah yang positif
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI