Mohon tunggu...
Siti Asiyah
Siti Asiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Masyarakat 2020

Pendidikan Masyarakat 2020 Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahanan Keluarga

18 Mei 2022   13:59 Diperbarui: 18 Mei 2022   14:15 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada artikel keempat disebutkan bahwa besarnya ketahanan keluarga ditentukan oleh banyak faktor kerentanan seperti usia perkembangan, status pendidikan, kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, secara ekonomi kurang mampu atau dikarantina karena infeksi atau ketakutan akan infeksi. 

Kemudian sangat penting untuk memiliki komunikasi yang baik dan sehat dan menemukan kegiatan positif untuk dilakukan bersama di antara anggota keluarga yang dapat membangun rasa kebersamaan, kepercayaan, kekompakan, dan kebahagiaan.         

 Di masa pandemi ini, banyak tindakan atau upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19, seperti dengan adanya PPKM, lockdown, penutupan sekolah dan tempat lainnya. Hal ini memaksa kita berdiam diri di rumah, rutinitas yang biasa dilakukan menjadi tidak dilakukan dan hal tersebut bisa menyebabkan stress, depresi, dan lainnya. 

Oleh karena itu, keluarga berperan sangat penting dalam beradaptasi. Ketahanan keluarga yang perlu dan harus ditingkatkan atau ditumbuhkan dalam keluarga. Kerbersamaam, kekompakan perlu dibangun dalam keluarga.

Journal of Nursing - Concept Analysis: Family Resilience

Dalam artikel kelima ini, peneliti mensintesis definisi konseptual ketahanan keluarga berdasarkan analisis literatur. Analisis studi tentang ketahanan keluarga mengungkapkan enam atribut ketahanan keluarga: 1) kepercayaan kolektif; 2) keterkaitan; 3) pandangan hidup yang positif;

 4) sumber daya, termasuk ketersediaan dukungan yang dirasakan dan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan dukungan; 5) pola komunikasi terbuka; dan 6) pemecahan masalah secara kolaboratif.

Disebutkan bahwa perlu memeriksa dimensi ketahanan keluarga yang berbeda dan menguji dimensi mana yang memprediksi hasil yang lebih positif dalam sebuah rumah tangga. Analisis ini menunjukkan bahwa konsep ketahanan keluarga memiliki banyak dimensi, tetapi sebagian besar diuji dengan mengukur tingkat hardiness keluarga. 

konsep ketahanan keluarga memiliki beberapa dimensi yang sama dengan ketahanan keluarga, seperti kepercayaan kolektif dan pandangan hidup yang positif, dimensi lain atau kumpulan dari beberapa dimensi konsep juga perlu diperiksa untuk mengidentifikasi indikator ketahanan keluarga yang paling tepat secara spesifik. kondisi. Penekanan harus mencakup kondisi di mana penelitian dilakukan.

Jadi, dari kelima artikel di atas dapat dikatakan bahwa ketahanan keluarga ada dan dapat dibangun karena keluarga itu sendiri. Keluarga membutuhkan dan harus berfungsi sebagai keluarga dan perlu berperan serta dalam membangun ketahanan keluarga. 

Keluarga yang resiliensi adalah keluarga yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan permasalahan. sangat penting untuk memiliki komunikasi yang baik dan sehat dan menemukan kegiatan positif untuk dilakukan bersama di antara anggota keluarga yang dapat membangun rasa kebersamaan, kepercayaan, kekompakan, dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun