Selain banyak Kedai dan Kiost menjual Marijuana, Amsterdam juga terkenal red light districtnya. Cuma saat Zoom diadakan di pagi hari maka mbak Gana tidak bisa memperlihatkan lokasi tersebut.
Angin kencang meniup udara di Amsterdam yang saat ini sedang bulan winter, musik dingin. Mbak Gana berpesan kalau di musik dingin jangan lupa berpakaian yang tebal agar tidak kedinginan. Anginnya kencang juga jadi kita butuh tapi khusus untuk bulan dingin. Aku ingat saat aku disana belum lama ini dengan memakai topi biasa, topi kabur berkali kali dan bahaya hilang topi itu sudah pasti. Â Â
 Â
Topi beginian ngak akan awet nempel di kepala, jadi untuk menghadapi musik dingin, kita harus pakai topi ngusus selain karena untuk menghangatkan kepala, tapi juga untuk menjaga angin yang kencang sekali disana.
Sebelum Mbak Gana mengakhiri Zoom siaran langsung dari Amsterdam ini, dia sempat menerangkan bahwa tempat-tempat sampah di Amsterdam itu ada di sudut-dudut rumah dengan tanda-tanda khusus buat apa tong sampah itu.Â
Ada tutupnya yang berwana kuning, ada yang hitam dan ada yang hijau. Kalau kuning biasa untuk sampah khusus plastik dan yang bisa di daur ulang, kalau tutupnya hijau itu tempat sampah yang buat bio atau sampah-sampah alami dan kalau yang tutupnya warna hitam itu tempat sampah yang khusus untuk sisa makanan dan sampah umum yang bukan Plastik, bukan kertas dan bukan bio atau alami.Â
Karena waktu sudah menunjukkan pukul maka #kotekatalk161 kita akhiri dengan sampai disini.Â
Sebelum mbak Gana mengakhiri Zoom kali ini,dia sempatkan juga berjalan menuju lorong-lorong atau Gang  Â
 -gang di sepanjang jalan Amsterdam. Dimana-mana banyak toko-toko sedang menjual barang-barangnya dengan diskonan-diskonan yang ada. Akhirnya berakhirlah Zoom kali ini. Jumpa lagi di Zoom selanjutnya.Â
Terima kasihÂ
06.Januari 2024.