Mohon tunggu...
Siti Asiyah
Siti Asiyah Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri https://www.pesanggrahan.de/

Pendiri "Pesangrahan Indonesia e.V https://www.pesanggrahan.de/ Pendiri Bonnindo Band 2016, Siti And Band 2017 https://www.facebook.com/siti.musik/ Pencetus Interkultureller Musik Projekt di Bonn sejak 2017 Pendiri Global Heroes Band 2019 Manager Matahari Band 2021 Penyanyi / Pencipta lagu 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Untukmu Kawan-kawanku

8 April 2022   10:07 Diperbarui: 8 April 2022   13:48 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doku Pribadi sebelum corona   

UNTUKMU KAWAN-KAWANKU " JANGANLAH KITA  TAKUT TUA".

A.FOTO-FOTO MASA LALU

Doku Pribadi (di India 20 th lalu ).

Dulu kau kenal aku saat aku muda dan masih di bangku sekolah, dulu kita sama-sama masih culun, sama-sama jadi anak sekolah. Dulu kita tidak tahu kita mau jadi apa, kita mau tinggal dimana dan menikah sama siapa. Dulu kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan kita akan terbentuk seperti sekarang ini. Kita tidak pernah membayangkannya kalau kini kita akan bertemu di saat kita sudah sama-sama tua.

Ku buka-buka laptop dan computer lamaku, aku temukan foto-foto kenangan masa lalu, rasanya aku tidak bisa menyatakan bagaimana rasaku, sedih, atau suka, atau duka, atau terharu, atau bahkan senang. Yang jelas aku tersenyum, tidak ada yang salah dalam hidup ini. Semua adalah cuma foto-foto masa lalu. Foto kenangan yang cuma bisa kita kenang dan bisa di bagikan untuk aku jadikan album ceritaku untuk anak cucu dan kawan-kawanku #janganlah kita #takuttua. 

B.KUTEMUKAN SAIR-SAIR LAGUKU

Saat aku membuka-buka file dokumentku, aku juga menemukan sair-sair lagu tulisan-tulisanku. Begitu polosnya dan kini kita semakin dewasa dalam berfikir, dalam bersyair dan dalam bernyanyi. Aku pun tidak mau kembali lagi ke masa lalu. Aku hapus saja karena sudah tidak lagi menarik bagiku, aku lihat sair lagu-laguku sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. Akhirnya tiada kata menyesal akan perkembangan yang ada pada diri kita dalam berkarya, biarlah yang #lalu biar berlalu. Semakin tua kita semakin lebih matang dan dewasa. Jadi tidak ada salah kita ini juga tua. Syukur pada Tuhan Allah semesta alam yang telah kasih kita umur yang panjang, sehat dan masih bisa menikmati hidup ini . Tidak ada kata sedih, suka atau duka memandang masa lalu ku, aku bahagia dengan masa sekarang. Terima kasih ya Allah bahwa aku masih di kasih kesempatan hidup lebih panjang.

C.SEDIH MENGINGAT YANG SUDAH TIADA.

Sedih kalau aku mengenang orang-orang yang kita cinta sudah pergi meninggalkan kita lebih awal, sedihnya aku tidak bisa bersamanya lagi. Duka kita tidak bisa bercerita dan tertawa bersama. Tidak bisa lagi menyanyikan lagu-lagu dan memperlihatkan karya-karya kita, karya kita yang kini yang lebih baik dan berkembang serta lebih membanggakan.#doakan untuk yang sudah tiada.

D.SEKARANG ADALAH SEKARANG

Doku Pribadi sebelum corona   
Doku Pribadi sebelum corona   

Tapi sudahlah sekarang adalah sekarang. Aku bahagia dengan apa adanya. Dulu aku juga bahagia dengan apa adanya dulu. Apa lagi di masa kecilku, masa yang menyenangkan sekali, di masa sekolahpun aku bahagia, dan tidak ada lagi hal-hal yang perlu kita sesali. Hiduplah sekarang dan hari ini.  

E.KITA SUDAH SAMA-SAMA TUA

Kawan walau suatu hari nanti kita akan bertemu, kau akan lupa wajahku, kau akan lupa aku. Tapi kenangan bersama di saat kita di bangku sekolah, di saat kita dulu bersama tak pernah akan terlupakan. Tidak usah bersedih, kwawatir dan malu, kita sama-sama sudah berumur. Wajah kita, badan kita serta apa yang ada pada diri kita, tidak bisa kita pungkiri lagi. Kita sama-sama sudah tua. Tidak perlu kita malu, minder dan rendah diri. 

Kawan kenyataan hidup ini tidak bisa kita pungkiri ,jangalah kita takut #tua. Biarkan semua berjalan seperti apa adanya. 

Moga kita bisa bertemu kembali di #reuni yang akan datang, amin.

Siti Asiyah

Bonn 08.04.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun