Revisi terhadap taksonomi ini dilakukan karena kebutuhan untuk mengarahkan kembali fokus para pendidik pada Handbook dan adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan.Â
Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan siswa memiliki kompetensi yang utuh agar mampu berperan aktif membangun tatanan sosial, ekonomi, sadar pengetahuan dan menjadi warga dunia dizaman (waktu) yang dialaminya.
Taksonomi Bloom Revisi banyak memberi manfaat bagi guru dalam hal-hal berikut ini:
- Membantu guru-guru lebih memahami tujuan-tujuan pembelajaran mereka (tujuan-tujuan yang mereka buat sendiri dan tujuan-tujuan yang telah disediakan oleh pihak lain);
- Membantu guru membuat keputusan-keputusan yang lebih bagus mengenai bagaimana mengajar dan mengases siswa dalam kerangka tujuan-tujuan pembelajaran itu;
- Membantu guru menentukan seberapa sesuai antara tujuan, asesmen, dan pembelajarannya dengan cara yang tepat;
Selain menolong bagi guru yang mengajar, Taksonomi Bloom Revisi membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar tidak semata pada hasil belajar mengingat dan memahami pengetahuan konseptual melainkan hingga hasil belajar mengevaluasi dan memahami pengetahuan metakognitif, mengevaluasi pengetahuan konseptual, menciptakan pengetahuan procedural
Melalui Taksonomi Bloom Revisi, siswa mengalami belajar yang bermakna menghadirkan pengetahuan dan proses kognitif yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah terjadi ketika siswa menggagas cara untuk mencapai tujuan yang belum pernah dia capai, yakni mengerti bagaimana cara mengubah keadaan jadi keadaan yang diinginkan (Anderson & Krathwohl, 2010:97).
Tak ada gading yang tak retak, peribahasa ini berlaku juga pada Taksonomi Bloom. Walaupun banyak hal positif yang diperoleh dari Taksonomi Bloom Revisi namun ada beberapa orang yang berpendapat bahwa proses belajar (berpikir kognitif) tidak dapat dikelompokan menjadi sebuah hirarki karena semua mempunya posisi yang sama dan tidak ada yang menjadi lebih penting dari lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H