Terlalu banyak utang luar negeri bisa membuat suatu negara menjadi terlalu bergantung pada pihak asing. Jika situasi ekonomi global memburuk, misalnya karena resesi global, negara yang memiliki banyak utang luar negeri bisa mengalami kesulitan dalam membayar utangnya.
3. Dampak Terhadap Stabilitas Ekonomi
Jika utang tidak dikelola dengan baik, negara bisa terjebak dalam krisis utang. Ini pernah terjadi pada Indonesia selama krisis moneter 1997-1998, ketika Indonesia mengalami kesulitan dalam membayar utangnya dan nilai tukar rupiah anjlok drastis.
Utang Luar Negeri Indonesia Saat Ini
Utang luar negeri Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19. Pada akhir tahun 2023, total utang luar negeri Indonesia mencapai lebih dari 400 miliar dolar Amerika, dengan sebagian besar utang berasal dari pemerintah. Meskipun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih berada pada tingkat yang aman, yaitu sekitar 39%, peningkatan utang ini tetap menjadi perhatian banyak pihak.
Pemerintah Indonesia berupaya menjaga keseimbangan antara mengambil utang untuk membiayai pembangunan dan memastikan bahwa utang tersebut bisa dikelola dengan baik. Pemerintah juga berusaha memperpanjang jangka waktu pembayaran utang dan menjaga biaya bunga utang agar tidak terlalu tinggi.
Bagaimana Mengelola Utang Luar Negeri dengan Baik?
Mengelola utang luar negeri adalah tantangan besar bagi pemerintah. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengelola utang luar negeri dengan baik antara lain:
1. Menggunakan Utang untuk Proyek Produktif
Utang harus digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang produktif dan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian, seperti pembangunan infrastruktur dan investasi di sektor pendidikan dan kesehatan.
2. Menjaga Rasio Utang yang Sehat