Mohon tunggu...
Siti Amalia
Siti Amalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Air Mata

1 Juni 2016   15:13 Diperbarui: 1 Juni 2016   15:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang berkata bahwa jika seorang mecintai sementara tak setetes air matapun menetes karena cinta, pastilah itu cinta palsu. Air mata karena perpisahan,karena bahagia,karena cemburu, dan mengalah semuanya Karen cinta. Lalu,apakah cinta tanpa air mata masih bias dipertahankan untuk hari-hari selanjutnya. Beragamk kisah telah dirangkai oleh para novelis tentang pedihnya di tinggal cinta , tapi mengapa dibelahan bumi lain ada saja orang yang pergi dengan selingkuhannya,sementara istrinya dirumah merintih kesakitan menanggung kesakitan mengandung anaknya, para pujangga tengah sibuk merangkai bait-bait cinta, sementara disebuah sungai yang kumuh ditemukan potongan tubu seorang wanita. Mengapa cinta di agung-agungkan, sementara di bagian bumi lain ada wanita yang diperjual belikan. Apa arti cinta ketika pertengkaran menghiasi rumah tangga yang berujung perceraian ? lalu apakah cinta itu ketika seorang suami lebih mencintai harta dan jabatannya ketimbang istinya senantiasa sabar menunggunya dirumah..

Apa yang salah ketika rumah tangga senantiasa dihiasi pertengkaran ? apanya yang salah ketika rasa hambar menghantuiv seisi rumah ? apanya yang salah ketika wanita jalanan lebih cantik ketimbang isterinya dirumah ? apanya yang salah jika wanita tak dihargai lagi ?

“ aku mencintai karena agam. Jika engkau meninggalkan agama, aku akan meninggalkanmu”. Ungkapan mutya pada alfi. Mutya yang tidak bias meneruskan  hubungannya pada alfi,karena iman dan ketaatan alfi pada sang Maha Cinta belum pantas untuk menjadi imam mutya kelak ia berumah tangga nanti. Kini mutya hanya ingin focus bersama dengan hafalannya dan berusaha untuk membahagiakan orang tuanya. Sungguh indah cinta yang didasari rasa cinta kepada Allah . sungguh harum cinta yang di landasi iman. Sungguh bahagia pasangan yang cinta mencintai karena agama. Tapi saying, waktu tak memberi kesempatan yang cukup bagi mutya untuk menikamati hari-hari cintanya. Walau tak memberinya kesempatan yang cukup untuk menikmati tertawa karena cinta, bersabar demi cinta, bertahan karena cinta, bahkan mengangis karena cinta.

Mutya hanya menangis karena cinta yang tak bias lagi ia gapai cintanya pada alfi yang takkan lagi sampai. Ia hanya tertawa demi harapan yang entah sampai kapan tiba waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun