5. Membatasi pemahaman dan penerapan jihad pada gerakan radikal, kekerasan dan aksi teroris anti-Barat (John L. Esposito, 2003, Unholy War, teror atas nama Islam).
Tragedi terorisme dengan mengatasnamakan agama tidak boleh terjadi lagi di Indonesia. Karena itu, kita harus mencari tindakan preventif demi menjaga keamanan dan ketentraman di negara ini. Dengan adanya tragedi bom di Sarinah ini, kita juga dapat mengambil solusi melalui perspektif agama yang mana dalam hal ini dapat dijadikan sebagai pedoman sehari-hari agar tidak terjadi lagi aksi terorisme dan pengeboman di Indonesia maupun di seluruh dunia. Berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan dan digunakan dalam sudut pandang agama, yaitu:
1. Mendorong Perdamaian dan Kasih Sayang
Semua orangtua pasti mengajarkan tentang perdamaian juga kasih sayang kepada anaknya dan dengan adanya dakwah dari para pemuka agama yang menerapkan ilmu toleransi antar berbagai umat beragama dapat menjadikan semua umat beragama mampu menerapkan hal tersebut dalam kehidupan bermasyarakatnya. Hal tersebut akan menyebabkan terjaganya perdamaian juga kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perspektif agama.
2. Keadilan dan Pengampunan
Segala hal dalam kehidupan pasti ada sebab dan akibat, yang mana semua agama pada umumnya mengajarkan segala prinsip keadilan dan pengampunan dalam kehidupan. Dalam menghadapi tragedi seperti bom Sarinah, kita dapat memastikan secara langsung bahwa pelaku yang melakukan tindak kejahatan atau tindakan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan maupun masyarakat akan menghadapi sebuah pertanggungjawaban yang diadili seadil-adilnya dan mendapatkan peluang rekonsiliasi yang jelas serta pengampunan yang menjadi langkah tepat untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
3. Pendidikan dan Kesadaran Beragama
Dengan adanya pendidikan manusia akan sadar akan sesuatu hal yang mana dapat mengatasi suatu kesalahpahaman dan ketakutan yang sering menjadi pendorong radikalisme dengan cara memperkuat suatu pemahaman dengan kesadaran dan ilmu pendidikan sebagai dasar yang berbasis agama agar terjalinnya toleransi.
4. Bantuan dan Solidaritas
Dengan adanya solidaritas antar umat manusia dapat menciptakan suatu bentuk sosial yang bertindak baik dalam kemasyarakatan. Masyarakat dapat bertindak secara langsung baik finansial maupun emosional untuk membantu para korban yang terlibat tragedi bom Sarinah dengan menghilangkan rasa traumatis mereka.
Berbagai perilaku radikalisme yang mengarah kepada kekerasan ekstrimisme dari kelompok kelompok keagamaan, pada dasarnya adalah sebuah tindakan menyimpang (deviasi). Radikalisme merupakan hal yang sangat bertentangan dengan Pancasila karena hal tersebut tidak sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, musyawarah, dan keadilan serta prinsip demokrasi.