Mohon tunggu...
Siti Munawarotul Ainiyah
Siti Munawarotul Ainiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Prodi PGSD di Universitas Pelita Bangsa

suka mencoba hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Keterampilan Berbicara untuk Siswa Sekolah Dasar

28 Januari 2024   11:58 Diperbarui: 28 Januari 2024   11:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teknik berbicara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa untuk siswa sekolah dasar. Teknik ini Bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Teknik ini mengharuskan siswa mengungkapkan kalimat atau pesan secara lisan. Bahasa indonesia merupakan salah satu ciri masyarakat indonesia. Sebab, mata pelajaran Bahasa Indonesia dimasukkan secara strategis ke dalam kurikulum sekolah. 

Tujuan utama pembelajaran bahasa indonesia  adalah untuk meningkatkan empat keterampilan bahasa : mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Berhasil atau tidaknya pembelajaran bahasa indonesia tergantung pada beberapa faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut antara lain Guru, siswa, metode pengajaran, teknik pembelajaran, kurikulum yang baik, bahan ajar, penggunaan media yang ada. Berikut ini adalah 10 teknik keterampilan berbicara :

 Amati lalu laporkan, dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara ini, ada langkah-langkah penting yang harus diperhatirkan oleh guru. Pertama Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (tumbuhan, benda, hewan). Dan sebagainya. yang kedua, Guru membimbing kegiata siswa. Siswa menuliskan segala sesuatu yang diamatinya di lingkungan.

Substitusi, Substitusi identik dengan istilah substitusi. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode ini, hendaknya Guru memperhatikan langkah-langakah penting berikut ini : Guru menyebutkan kalimat tersebut. kemudian, siswa mengganti salah satu unsur kalimat tanpa mengubah maknanya. 

Tranformasi, pada teknik tranformasi ini fokus pada perubahan struktur dasar kaliamat yang satu ke struktur kalimat yang lain. Misalnya, teks pesan di ubah menjadi tek pertanyaan, teks perintah, teks jawaban, dan lain-lain. Contoh, "Guru" : "paman akan kembali besok(teks berita), Kemudian (siswa)mengganti dengan kaliamat lain : kapan paman akan pulang? (kalimat tanya) dll.

Dramatisasi, Dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara ini, ada langkah-langkah penting yang harus di perhatikn oleh guru. yang pertama, Guru menyiapkan teks drama pendek sederhana. Kedua, guru memberikan kesempaan kepada siswa untuk menghafal teks drama pendek. Kemudian, siswa berkelompok, siswa memerankan sebuah drama di depan kelas. Oleh karena itu,selain meningkatkan daya ingat, yang diperlukan disini adalah kemampuan ekspresi, perilaku, dan percakapan siswa.

Teknik bermain peran, metode bermain peran atau pengajaran adalah cara menguasai kegiatan kelasdan mengembangkan imajinasi untuk memahami kegiatan kelas dan karakter tertentu. metode ini memungkinkan siswa untuk menciptakan kembali situasi kehidupan manusia tanpa pelatihan untuk mencapai tujuan bersama, memungkinkan siswa untk menemukan solusi, mendiagnosis dan memecahkan masalah yang sering di hadapi dalam kehidupan Sehari-hari. Model pembelajaran yang membantu siswa menemukan solusi.  Metode ini digunakan untuk memehami siswa sebagai sarana pendidikan dan sebagai cara untuk melatih keterampilan tertentu.

Metode role-playing adalah suatu metode dalam proses pembelajaran bahasa indonesia dimana siswa terlibat langsung dengan topik materi pembelajaran bahasa indonesia dengan memainkan peran salah satu tokoh dalam cerita. Metode ini merupakan metode yang dapat memotivasi siswa untuk berbicara dengan baik dan lancar. Kemampuan berbicara merupakan salah satu keterampilan terpenting yang harus di kuasai setiap orang ketika belajar bahasa indonesia, tanpa mengabaikan keterampilan lain seperti mendengarkan, membaca, menulis, dan linguistik. Sebab seseorang mempunyai kemampuan tersebut dapat berkomunikasi dengan siapapun, baik cara secara formal maupun informal.

Teknik bermain peran berbeda dengan teknik dramatisasi. Namun, hal sebaliknya tidaklah benar. Berikut Hal-hal yang perlu di ingat guru ketika pembelajaran menggunakan teknik ini : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai siswa dan Guru. Kemudian di minta untuk bertindak sebagai siswa dan guru. Teknik ini mirip dengan teknik dramatisasi karena memerlukan peningkatan daya ingat dan keterampilan berbicara siswa.

 Menceritakan kembali, Kemampuan mendengarkan menceritakan kembali juga mencakup teknik menceritakan kembali yang telah di jelaskan di atas. Peningkatan keterampilan berbicara siswa juga sangat di perlukan karena hal ini menuntut mereka untuk siap berbicara bercerita di depan kelas. Dalam melasanakan pembelajaran dengan metode ini, ada langkah-langkah penting yang harus di perhatikan guru. Guru memberikan cerita pendek dan siswa mendengarkan. Selanjutnya siswa menceritakan kisah yag mereka dengar atau dengar dari guru sebelumnya.

Story telling, Teknik ini menggambarkan bagaimana seorang guru bercerita di depan kelas. Jadi guru terlebih dahulu mengatakan bahwa kami  akan bercerita dikelas hari itu, dan guru terlebih dahulu memberikan contoh cerita yang bagus. Misalnya, saat bercerita, anda perlu memperhatikan postur tubuh, volume suara, jeda dan intonasi.

Memberi petunjuk, Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ini, terdapat langkah penting yang perlu di perhatikan guru seperti berikut : Guru menyiapkan salah satu gambar denah atau petunjjuk pemakaian obat. lalu Gurumemberikan contoh cara menyampaikan petunjuk kepada siswa. secara bergilir, siswa di beri kesempatan untuk menyampaikan petunjuk tentang penggunaan sesuatu.

Percakapan, Teknik ni mengharuskan siswa untuk melakukan percakapan tenang dengan temannya di depan kelas dimana semua temanya memperhatikan. Siswa di minta oleh guru nya untuk terlebih dahulu melakukan diskusi di depan kelas untuk mencari topik yang akan di bahas kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukannya.

Melaksanakan pembelajaran dengan cara ini menuntut siswa untuk berbicara dengan temannya tentang segala hal di depan kelas. Pembelajaran berbicara di sekolah dasar, khususnya di kelas bawah, memperkuat keberanian siswa dan mengajarkan mereka untuk berbagi pengalaman dan dan pengetahuan. Mengajarkan dan meningkatkan hubungan. Tujuan pembelajaran berbicara di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan keberanian mengungkapkan pengetahuan dan wawasan, melatih kemampuan menerima dan atau menolak pendapat orang lain, dan mengembangkan kemampuan menghargai pendapat orang lain.

Look and Tell, Dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara ini, langkah-langkah penting yang harus di perhatikan guru adalah : siswa menceritakan apa yang mereka amati melalui gambar yang di tunjukkan guru.

Daftar pusaka 

Husada, A., Untari, M.F.A., & Tsalatsa, A. N. (2019). Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Metode Bermain Peran Pada Siswa. Journal of Education Action Reseach,3(2),124-130.

Santika, A., & Nasution, A. S. (2021) Pengembangan media gambar beseri untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia di kelas 2 sd. Jurnal pendidikan dan pembelajaran terpadu (JPPT), 3(2),83-96.

Cakra,I. G., DANTES, D. N., & Widiartini, D. N. K. (2015). Pengaruh penggunaan metode pembelajaran bermain peran terhadap sikap sosial dan kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa kelas VI SD N 29 Dangin Puri tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal penelitian Dan evaluasi pendidikan indonesia, 5(1).

Beta, P. (2019). Peningkatan keterampilan Berbicara melalui Metode bermain peran. Cokroaminoto Journal of Primary Education, 2(2), 48-52.

Anjelina, N., & Tarmini, W. (2022). Keterampilan berbicara siswa sekolah  dasar pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(4), 7327-7333.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun