Seorang teman berkata:
"Menurut saya yang pernah hidup dengan enam presiden sudah. Jokowi adalah presiden terbaik. Tapi juga terrusuh. Terkerja sekaligus terbising hal-hal yang gak perlu. Yah ada sedikit pencitraan. Wajar wajar saja bikin oposisi kepanasan, ya kan....
Pertanyaannya dengan kualitas terbaik seperti ini kenapa masih rusuh dan bising?
Kalau menurut saya, alasannya karena Anda gak ikhlas pilih Jokowi. Anda hanya pilih Jokowi sebagai presiden, PDIP sebagai partai pendukung utama tidak Anda coblos, karena brainwash 10 tahun di era SBY.
Jadinya Jokowi presiden tanpa peluru yang cukup untuk bertempur. Jokowi habis diperkosa oleh FZ dan FH di DPR. Sampai dibilang banci dan coba dibuka celananya. Semua itu dilakukan oknum yang dekat dengan penguasa di dewan. Dewan yang Anda pilih karena Anda gak suka sama PDIP.
Dan kebodohan jalan terus. Pilih Jokowi tapi jangan PDIP nya. Biar kejadian yang lalu dan sekarang terulang lagi. Biarkan Jokowi terpaksa koalisi sama yang tak jelas loyalitasnya. Biarkan Jokowi terpaksa ngemis-ngemis kesetiaan dari pengkhianat politik.
Suka tak suka Jokowi adalah PDIP. Kalau ingin pemerintahan yang solid, jadikan Jokowi penguasa dan PDIP mayoritas di DPR. Rasakan periode berikut bagaimana maksimalnya kerja kerja kerja Jokowi, kalau hal itu terwujud.
Lalu memangnya apa dampaknya kalau pilih partai koalisi? Selain PDIP?
Dampaknya adalah suatu waktu bila ada masalah, dukungan mereka bisa menjadi belati yang mengancam menggorok leher Jokowi.
Ingat baik-baik, pada zaman dahulu kala, Hanura, Nasdem, Gerindra, Pohon Beringin, Demokrat, pernah berwujud Golkar."
Iya juga ya. Bagaimana Jokowi bisa bekerja dengan tenang dan cepat kalau terus diganggu parlemen.